Market Commentary

Antrian ARB GOTO Tembus Puluhan Miliar, Ulah Softbank?

Tim Riset, CNBC Indonesia
10 April 2023 14:37
Konferensi Pers Peluncuran Riset LPEM UI: Dampak Ekonomi Ekosistem GoTo Pada Perekonomian Nasional di Tahun 2022
Foto: Konferensi Pers Peluncuran Riset LPEM UI: Dampak Ekonomi Ekosistem GoTo Pada Perekonomian Nasional di Tahun 2022 (CNBC Indonesia/Novina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) anjlok hingga batas auto reject bawah (ARB) 7% pada perdagangan Senin (10/4/2023). Bahkan, ada antrean jual hingga hampir Rp100 miliar hingga siang ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 13.47 WIB, harga saham GOTO merosot tajam 6,93% menembus level psikologis Rp100/saham, tepatnya ke posisi Rp94/saham.

Terdapat antrean jual berupa offer di harga ARB saat ini dengan jumlah 9,19 juta lot (919,13 juta saham) atau senilai Rp86,40 miliar.

Penurunan ini membuat GOTO anjlok selama 3 hari beruntun. Alhasil, dalam sepekan, saham emiten e-commerce dan ojek online tersebut merosot 13,76% dan dalam sebulan terjun 27,69%.

Dalam beberapa hari terakhir, volatilitas saham GOTO memang cenderung tinggi. Hal ini terjadi setelah beberapa perusahaan konglomerat melepas saham GOTO dan kinerja keuangannya yang kurang menggembirakan.

Sebelumnya pada akhir Maret lalu, SVF GT Subco yang merupakan pemegang saham terafiliasi dengan perusahaan investasi Softbank, diam-diam melepas kepemilikan sahamnya secara signifikan di GoTo Gojek Tokopedia (GOTO).

Perusahaan yang berbasis di Singapura itu tercatat menggenggam saham GOTO sebesar 8,71% pasca perusahaan sukses melakukan IPO awal tahun lalu.

Porsi kepemilikannya secara presentase tidak mengalami perubahan sama sekali tahun lalu, meskipun lock up perdagangan saham bagi pemegang saham awal yang berakhir akhir November tahun lalu. Namun, situasi berubah 180 derajat tahun 2023 di mana Softbank secara perlahan mengurangi kepemilikannya di GOTO.

Pada akhir 2022, jumlah saham SVF GT memiliki 103,12 miliar (8,71%) saham GOTO. Sementara itu mengutip data terbaru Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), kepemilikan SVF GT di GOTO saat ini bersisa 92,29 miliar (7,79%) saham.

Data KSEI juga mencatat bahwa pelepasan teranyar oleh SVF terjadi pada akhir Maret lalu, dengan total yang dilego telah mencapai 10,83 miliar saham.

Artinya, SVF GT secara eksklusif melepas saham GOTO sepanjang tahun ini. Dengan asumsi rata-rata minimum penjualan dilakukan di harga Rp 100/saham, jumlah dana yang diperoleh dari pelepasan saham GOTO mencapai Rp 1 triliun lebih.

Softbank Group Corp mencatatkan kerugian Rp 187 triliun sepanjang tahun lalu karena kinerja sektor teknologi yang tertekan karena kenaikan suku bunga dan turunnya antusiasme investor.

Dalam tiga bulan terakhir tahun lalu Softbank Vision Fund (SVF) melaporkan investasi baru hanya sekitar US$ 300 juta (Rp 4,5 triliun), turun 98% dari US$ 15,6 miliar (Rp 234 triliun) yang digelontorkan perusahaan selama tiga bulan di tengah tahun 2021.

Di lain sisi, kinerja keuangan GOTO yang lebih rendah dari perkiraan juga menjadi penyebab sahamnya bergerak liar dan cenderung lesu.

Tahun lalu, GOTO mencatatkan kerugian Rp 40 triliun, namun pemimpin perusahaan optimis bahwa perusahaan sudah berada di jalur yang benar untuk segera mencapai tingkat profitabilitas yang berdasarkan perhitungan internal diharapkan dapat terjadi akhir tahun ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research, divisi penelitian CNBC Indonesia. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau aset sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(RCI)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Koleksi Saham GOTO Usai Lock-Up Dibuka, Masih Okeh?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular