Top! Lelang BI Kumpulkan Dolar Eksportir US$ 56,5 Juta
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah gagal menarik penawaran tunggal minggu lalu, lelang Devisa Hasil Ekspor (DHE) atau term deposit valas terbaru Bank Indonesia (BI) pada Selasa (5/4/2023) berhasil menyerap US$56,5 juta.
"Penempatan dolar tertinggi dalam empat lelang. Kemarin, eksportir menempatkan US$26,5 juta dalam bentuk deposit 3 bulan (sebelumnya, hampir semua penawaran menggunakan fasilitas 1 bulan," papar tulisan Kepala Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro dan tim, Rabu (5/4/2023).
Menurut Satria, BI terus menaikkan suku bunga fasilitas DHE untuk menarik eksportir, dengan fasilitas 1 bulan dan 3 bulan sekarang menghasilkan masing-masing 4,87% dan 5,09%, dibandingkan dengan 4,64% dan 4,92% saat pertama kali diperkenalkan.
"Hal ini sejalan dengan tren regional termasuk di Singapura, yang bank-banknya masih menaikkan suku bunga deposito FX meskipun imbal hasil AS stabil," paparnya.
Bahana menilai penempatan dolar yang relatif tinggi, menyiratkan konversi yang dolar ke rupiah dari eksportir yang cukup baik.
"Ini merupakan kejutan positif bagi kami. Mengingat penguatan rupiah baru-baru ini mencapai Rp 14.889 per dolar kemarin," ungkapnya. Semula, Satria melihat adanya kekhawatiran rupiah akan overvalued, mengingat potensi permintaan dolar yang tinggi di masa depan.
Namun, dia melihat eksportir mungkin benar-benar memanfaatkan momentum ini untuk membeli dolar, alih-alih menempatkannya di BI.
Di sisi lain, rilis aturan devisa hasil ekspor (DHE) dipastikan molor dari semula Maret, menjadi April 2023. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomaian Airlangga Hartarto saat ditemui di Istana Negara, Selasa (28/3/2023).
"Dalam waktu dekat kita akan realisasi, Insya Allah sebelum Lebaran kita bisa selesaikan," kata Airlangga, dikutip (5/4/2023).
Ketika ditanya soal kepastian rilis di bulan April, Airlangga kembali menegaskan 'sebelum Lebaran tahun ini'. Sebagai catatan, pemerintah sebelumnya berjanji segera merilis aturan devisa hasil ekspor (DHE) pada Maret 2023. Target ini pun molor dari janji sebelumnya, yakni Februari 2023.
(haa/haa)