Telkomsel & Indihome Kawin, Saham Singtel Singapura Tergerus

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
03 April 2023 13:35
dok indihome
Foto: dok indihome

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) berencana mengawinkan layanan Indihome, dengan anak usaha PT Telkomsel. Penggabungan ini akan berdampak terhadap kepemilikan saham Singtel Singapura di Telkomsel.

Seperti diketahui, Singtel milik Temasek Group, saat ini memiliki 35 persen saham Telkomsel, sedangkan Telkom 65 persen. Dengan komposisi itu, Singtel turut menjadi pemegang saham pengendali di Telkomsel.

Bila Indihome digabungkan, maka akan menambah porsi kepemilikan saham Telkom di Telkomsel. Negosiasi penggabungan Indihome dengan Telkomsel tengah berjalan. Singtel dikabarkan enggan mengurangi porsi kepemilikan saham di Telkomsel yang selama ini menjadi lumbung margin perusahaan telekomunikasi tersebut.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, prosesnya, indihome akan dikeluarkan dari Telkom, dan diinbrengkan ke telkomsel.

"Itu nanti akan di value kemudian dibandingkan dengan valuasi Telkomsel, sehingga end result-nya nanti akan terjadi dilusi kepemilikan Singtel di Telkomsel. ini akan mengurangi sebagian kepemilikan Singtel di Telkomsel," ujarnya, Senin (3/4/2023).

Di mana nanti akan dipaparkan bahwa memang integrasi antara bisnis mobile dengan fiber ini menjadi satu keniscayaan, merupakan suatu transformasi yang diharapkan memberikan layanan yang lebih utuh untuk masyarakat dan juga meningkatkan revenue dalam jangka panjang.

"Karena kita ketahui kalau mobile bisnis yang memang mulai menurun secara pertumbuhan masa depan, namun kita yakin bahwa masyarakat akan makin lama akan makin banyak beralih ke fiber dan wifi," tutur Tiko.

"Karena telkom rencana jadi strategic holding, dan anak-anaknya akan jadi pelarinya. Telkom kita rencana akan menjadi satu strategic holding, dan anak-anaknya nanti akan menjadi pelari-pelarinya. Jadi kita akan nanti mempunyai beberapa anak usaha besar, yang memang lebih relevan dalam transformasi telkom tadi, dari perusahaan komunikasi menjadi perusahaan digital infrastructure," lanjutnya.

Ini diharapkan dalam jangka panjang akan meningkatkan kontribusi laba Telkom maupun market cap-nya.

"Terbukti dalam dua tahun terakhir, ini memang setelah kita launching program 5 bold move, memang harga saham telkom meningkat cukup baik, market cap Telkom bisa mencapai Rp 500 triliun di 2025 nanti," tutupnya.

Bisnis data center yang ditawarkan adalah project Telkom yang ada di Batam. Singtel sendiri berminat, ungkap Tiko, sebab penambahan bisnis data center di Singapura sudah tidak diizinkan karena tidak ada lahan.

Sebelumnya, VP Marketing Management Telkom E. Kurniawan menyebut penyatuan Telkomsel dan Indihome akan segera terjadi dalam waktu dekat. Harapannya, pengumuman penggabungan keduanya bisa dilakukan pada awal 2023 mendatang.

Dia menjelaskan untuk fokus kerja sama kedua perusahaan diperkirakan bisa selesai tahun ini. Namun peluncuran produk diselesaikan bergantung pada kesiapan backbone.

"Iya mudah-mudahan awal 2023 sudah bisa announce. Kalau produk FMC (fixed mobile convergence) sekarang sudah ada," kata Kurniawan, ditemui usai acara forum Perang Tarif Internet: Mungkinkah Menular ke Penyedia Fixed Broadband?, di Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Produk tersebut bernama Smooa, yang merupakan penggabungan paket Indihome dan juga Telkomsel. Dengan produk itu, pelanggan hanya membayar satu kali berbeda namun paket yang disajikan masih terpisah bergantung dengan layanannya.

"Cuman antar kuota satu dan lainnya masih sendiri-sendiri. Jualannya udah bundling, bayarnya udah satu. terus service sudah satu," jelasnya.

Dengan penyatuan Indihome dan Telkomsel nantinya, masyarakat hanya membeli satu paket yang bisa digunakan untuk semua layanan. Kurniawan menambahkan produknya akan seperti kuota sharing jadi tak perlu beli sendiri-sendiri lagi.

"Produk FMC, broadband dengan 5 gadget harga Rp 300 ribu. Kuota gadget misalnya 100gb misalnya. Bisa saling tukeran," ungkap Kurniawan.

Selain itu layanan untuk pelanggan juga akan ada satu setelah penggabungan nantinya. Dengan begitu pelanggan akan lebih dimudahkan untuk mengaksesnya.

"Sudah satu layanan tempatnya satu, call outbond satu, sosial media satu. Pelanggan dimudahkan untuk mengaksesnya," jelas Kurniawan.


(rob/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Telkomsel dan IndiHome Kawin, Saham Singtel Terdilusi 5%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular