5 Emiten Orang Terkaya RI Ini Bagi Dividen Jumbo, Udah Punya?

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Senin, 03/04/2023 08:50 WIB
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah emiten milik komglomerat Indonesia akan membagikan hasil keuntungannya kepada para pemegang saham atau dividen. Artinya, para investor berpotensi mendapat cuan besar juka memiliki saham-saham perusahaan tersebut.

Berdasarkan Indeks High Dividend 20, terdapat 5 emiten teratas yang akan memberikan cuan besar kepada para pemegang sahamnya. Asal tau saja, BEI juga baru saja melakukan evaluasi mayor dan melakukan perubahan terhadap daftar emiten yang masuk dalam indeks ini.

Evaluasi mayor tersebut dilakukan pada 27 Januari 2023 dan berlaku efektif 3 Februari 2023 sampai 2 Februari 2024 mendatang.


Adapun 5 teratas emiten yang berpotensi memberikan cuan jumbo diantaranya.

1. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

Emiten milik Garibaldi Thohir ini telah membagikan dividen interimnya dengan nilai mencapai US$ 500 juta. Ini setara sekitar Rp 7,78 triliun jika menggunakan asumsi kurs Rp 15.577 per dolar AS. Nilai ini lebih tinggi 67% dari dividen interim tahun 2021 senilai US$ 300 juta. Nilai tersebut juga menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.

Pertimbangan pembagian dividen interim tersebut berdasarkan data keuangan per 30 September 2022. Perseroan meraih laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$ 1,90 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar US$ 4,31 miliar dan total ekuitas sebesar US$ 6,28 miliar.

2. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

Perusahaan milik kongoomerat Djoko Susanto ini telah membagikan dividen tunai tahun buku 2021 paling sedikit sebesar Rp 779,83 miliar. Nilai ini setara dengan Rp 18,78 per saham. Dengan kata lain, dividen dari pengelola gerai Alfamart tersebut memiliki pay out ratio sekitar 40% dari laba bersih.

Dividen resmi dibagikan pada 24 Juni 2022 dan Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai ditetapkan pada 8 Juni 2022.

3. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Meskipun bukan milik konglomerat, produsen emas milik negara ini berpotensi membagikan dividen tahun ini lebih besar dari tahun lalu. Pasalnya, Antam mencatat laba bersih Rp 3,82 triliun sepanjang 2022, atau meroket 105% dari realisasi laba bersih di periode akhir 2021 yang hanya Rp 1,86 triliun.

Meskipun manajemen Antam belum mengungkapkan rencana pembayaran dividen saham ANTM tahun 2023 ini, namun alokasi dividen sebesar 50% dari laba bersih tahun 2021 atau Rp 930,87 miliar. Sementara sisanya sebesar 50% atau Rp 930,87 miliar dicatat sebagai saldo laba.

4. PT Astra International Tbk (ASII)

Emiten milik konglomerat William Soeryadjaya ini akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022 pada April 2023. Dalam rapat ini perseroan sekaligus membahas soal dividen final Rp552 per saham atau sekitar Rp22,34 triliun.

Adapun RUPST akan dilaksanakan pada 24 April 2023 berlokasi di Catur Dharma Hall Menara Astra Lantai 5, Jl. Jenderal Sudirman Kav 5-6, Jakarta Pusat,10220. RUPST akan dilaksanakan pada pukul 09:00 WIB

Mengutip Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia pada Kamis, (9/3/2023), sebelumnya disebutkan, Astra (ASII) mengusulkan dividen final 2022 Rp552/saham. Angka ini menjadi rekor dividen bagi ASII.

"Direksi perseroan merencanakan untuk mengusulkan dividen final yang lebih tinggi, yaitu sebesar Rp552 per saham," kata Corporate Secretary ASII, Gita Tiffani Boer melalui pernyataan tertulisnya pada Senin, (27/2/2023).

Adapun nilai dividen final yang diajukan tersebut akan melengkapi dividen interim ASII sebesar Rp88 yang telah dibagikan pada Oktober 2022. Bila diakumulasi, total dividen yang akan diusulkan untuk tahun 2022 menjadi Rp640 per saham.

Usulan dividen yang tinggi itu didasarkan atas tingginya harga batu bara pada tahun 2022, yang memungkinkan anak perusahaan Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR) untuk mengusulkan kepada RUPST UNTR terkait pembagian dividen yang lebih tinggi.

"Perlu dicatat bahwa kepastian mengenai jumlah dividen yang akan dibagikan ini akan tetap tunduk pada adanya persetujuan RUPS perseroan," terangnya.

Sebagaimana diketahui, sepanjang 2022, ASII menganggarkan belanja modal dan investasi konsolidasian sebesar Rp26,4 triliun. Angka ini naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Adapun Perseroan merencanakan akan terus menginvestasikan modal yang signifikan di Indonesia sejalan dengan prioritas strategis Perseroan, melalui pertumbuhan dan akuisisi organik.

5. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Emiten milik konglomerat keluarga Hartono ini akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022 sebesar Rp205,00 per saham, dengan ketentuan bahwa dividen tunai tersebut akan diperhitungkan dengan dividen interim tunai tahun buku 2022 sebesar Rp35,00 per saham yang telah dibayarkan oleh Perseroan kepada para pemegang saham pada tanggal 20 Desember 2022.

Sehingga sisa dividen tunai per saham untuk tahun buku 2022 yang akan dibayarkan oleh Perseroan adalah sebesar Rp170,00 per saham.

Adapun jadwal pembagian dividen sebagai berikut:

- Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 28 Maret 2023.
- Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 29 Maret 2023.
- Cum dividen di pasar tunai: 30 Maret 2023.
- Ex dividen di pasar tunai: 31 Maret 2023.


(rob/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ini Dia! Laporan H1-2025 Emiten INCO dan AMRT