Indomobil Caplok Mercedez Benz, Ada Apa?

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Jumat, 31/03/2023 18:07 WIB
Foto: Mercedez Benz Van-Tastic 2018 (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Distributor otomotif global Inchcape Motors Private Limited (Inchcape) dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS). Pada hari ini, Jumat, (31/3/2023), mengumumkan pengambil alihan terhadap Mercedez Benz Indonesia.

Kerja sama tersebut bersifat Joint Ventures dan penunjukan untuk menjalankan perakitan dan distribusi Mercedes-Benz AG di Indonesia. Atas transaksi ini, Mercedez-Benz AG di Indonesia mengalihkan 100% sahamnya ke Inchape sebesar 70% dan Indomobil 30%.

Head of Region Overseas Mercedes-Benz Cars Matthias Lührs, dalam keterangan tertulisnya, mengatakan, restrukturisasi ini bertujuan untuk memperluas pertumbuhnnya di kancah internasional.


"Kami percaya akan potensi besar pasar Indonesia dan karenanya senang bahwa kami telah menemukan mitra yang dapat diandalkan untuk kelanjutan bisnis kami," ungkap Matthias, Jumat (31/3/2023).

Pengalihan entitas produksi dan distribusi Mercedes-Benz di Indonesia sejalan dengan yang ada kebijakan dan peraturan pemerintah. Di sisi lain, Mercedes-Benz AG, Inchcape dan Indomobil telah menandatangani perjanjian terkait jual beli pabrik dan unit distribusi.

Di sisi lain, Jusak Kertowidjojo, Direktur Utama Indomobil menanggapi, pihaknya percaya keterlibatannya sebagai entitas lokal dapat mendukung perkembangan industri otomotif di Indonesia.

"Kami sangat percaya dari keterlibatan kami sebagai entitas lokal dalam kemitraan dengan pemangku kepentingan otomotif global, Inchcape, bahwa Mercedes-Benz akan dapat mengembangkan bisnisnya lebih lanjut dan mendukung pemerintah mengembangkan industri otomotif Indonesia masa depan," ungkap Jusak.

Beriringan dengan kabar ini, saham Indomobil alias IMAS langsung bergerak naik mencapai 9,39% per pukul 15.44 WIB. Saham IMAS tercatat memperoleh harga Rp1.165 per helai. Padahal, saham ini dibuka dengan harga R1,050 per helai pagi tadi.


(Mentari Puspadini/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Masih Panas, Bisnis Packaging Kertas Bersiap Antisipasi