Duet Salim & Bakrie Bisnis Energi Bersih, Bos BUMI Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten tambang batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) tengah merencanakan investasi pada diversifikasi batu bara dan proyek hilirisasi. Emiten milik Grup Bakrie dan Grup Salim itu bakal melihat potensi di sektor energi bersih.
"Ambisi kami di masa depan lebih sejalan dengan investasi pada aset non-batubara dan proyek hilirisasi batubara wajib. Kami sudah memiliki aset batubara yang besar (Pendopo sejak 2009) yang sedang dikembangkan sehubungan dengan diversifikasi non batubara ini," ujar Direktur dan Sekretaris BUMI Dileep Srivastava kepada CNBC Indonesia, Jumat (31/3/2023).
Ia merujuk pada saham Pendopo Coal Ltd. yang diakuisisi BUMI sejak tahun 2009 silam. Kini, PT Pendopo Energi Batubara (PEB), anak perusahaan BUMI ini memiliki luas konsesi 17.840 hektar dengan izin operasi selama 30 tahun, terhitung sejak 5 Mei 2009 hingga 4 Mei 2039. Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh konsultan pertambangan independen dengan metode JORC, PEB memiliki potensi sumber daya batubara sebesar 2,3 miliar ton dan cadangan batubara sebesar 1,3 miliar ton.
Saat ini, kata Dileep, BUMI sedang mengupayakan operasi batu bara yang lebih efisien sehingga kelebihan kas untuk pengembangan aset non-batubara.
"Tidak ada niat untuk mengakuisisi aset batubara baru," katanya.
Sekadari informasi BUMI mencatatkan pendapatan sebesar US$ 8,53 miliar atau Rp128,5 triliun, naik 57% dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 5,41 juta. Pencapaian ini juga merupakan yang tertinggi perusahaan.
Perusahaan juga berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih. Mengutip laporan kinerja keuangan BUMI tahun 2022 pada Selasa (28/3/2023), laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 525,27 juta atau meningkat 212,64% dari tahun 2021 senilai US$ 168,01 juta.
[Gambas:Video CNBC]
BUMI Bakal Diversifikasi Bisnis, Masuk ke Ekosistem EV?
(ayh)