Sentimen dari Irak Bikin Harga Minyak Melesat Nyaris 1%

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 29/03/2023 14:15 WIB
Foto: REUTERS/MORTEZA NIKOUBAZL

Jakarta,CNBC Indonesia - Harga minyak mentah naik karena penghentian beberapa ekspor dari Kurdistan Irak meningkatkan kekhawatiran pengetatan pasokan dan kekhawatiran krisis perbankan global mereda.

Pada perdagangan Rabu (29/3/2023) harga minyak mentah Brent tercatat US$78,98 per barel, naik 0,42% dibandingkan posisi kemarin. Sedangkan jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 0,68% ke US$73,70 per barel.


"Kekhawatiran berkurangnya pasokan dari wilayah Kurdistan Irak dan bantuan di pasar keuangan khawatir tentang gejolak sektor perbankan terus meningkatkan selera risiko investor," kata Satoru Yoshida, analis komoditas Rakuten Securities.

"Ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan menjaga sikap hati-hati dalam menaikkan suku bunga karena tekanan perbankan juga meningkatkan harapan untuk ekonomi global yang lebih kuat dan permintaan minyak," kata Yoshida, memprediksi nada bullish akan berlanjut minggu ini.

Harga minyak menguat minggu ini setelah ekspor 450.000 barel per hari (bpd) dari wilayah Kurdistan utara semi-otonom Irak dihentikan. 

Barclays mengatakan pada hari Selasa setiap penghentian ekspor Kurdi yang berlarut-larut hingga akhir tahun akan meningkatkan perkiraan harga menjadi US$92 per barel pada 2023.

Penarikan persediaan minyak mentah AS pekan lalu juga memberikan dukungan. Persediaan minyak mentah AS turun sekitar 6,1 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 24 Maret. Persediaan bensin turun sekitar 5,9 juta barel, sementara stok sulingan naik sekitar 550.000 barel. 

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Minyak Meroket 10% Pasca Israel Serang Iran