REVIEW SEPEKAN

Emas Dunia Makin Kinclong Akibat Krisis

Market - Susi Setiawati, CNBC Indonesia
25 March 2023 18:15
Tambang legendaris Grasberg milik PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Papua akan habis dan ditutup pada pertengahan tahun ini. Sebagai penggantinya, produksi emas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah.

Tambang bawah tanah ini lokasinya persis di bawah Grasberg. Penambangan bawah tanah menggunakan metode block caving, yang merupakan cara penambangan bawah tanah dengan efisiensi sumberdaya yang tinggi untuk melakukan penambangan, di mana blok-blok besar bijih di bawah tanah dipotong dari bawah sehingga bijih tersebut runtuh akibat gaya beratnya sendiri.

Tambang bawah tanah ini sudah direncakan sejak 2004 dan terus dikembangkan hingga sekarang. Ada dua blok tambang bawah tanah Freeport yang jadi andalan saat ini, yaitu Deep Ore Zone (DOZ) dan Big Gossan. Saat ini tengah dikembangkan juga blok bernama Deeep Mill Level Zone (DMLZ).

Di dalam tambang ini, terbangun jalan sepanjang 650 kilometer (km), yang berarti panjangnya lebih dari jarak Jakarta ke Yogyakarta. Jalan di dalam tambang bawah tanah ini akan terus dibangun hingga 1.000 km atau seperti Jakarta ke Surabaya.

Data terakhir produksi rata-rata dari tambang bawah tanah ini adalah 80.000 ton ore (bijih tambang) per hari.

Sampai dengan 2019, Freeport telah mengeluarkan investasi hingga US$ 16 miliar atau dengan kurs, saat ini sekitar Rp 224 triliun untuk pengembangan tambang bawah tanah yang akan menjadi andalan mereka. Ke depan, Freeport yang saat ini 51% sahamnya dimiliki oleh PT Indonesia Alumunium (Inalum) akan mengucurkan lagi investasi hingga US$ 15 miliar atau sekitar Rp 210 triliun untuk tambang bawah tanah tersebut. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel) Foto: Tambang Emas Bawah Tanah Terbesar Milik Freeport (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan emas dunia kembali liar. Pada penutupan perdagangan Jumat (24/3/2023) harga emas dunia (XAU) di tutup menguat 1,09% di level USD1991,9 per troy ons.

Kenaikan emas dunia akibat dari krisis perbankan AS yang menyebabkan jatuhnya perbankan AS hingga merembet ke perbankan Eropa. Sehingga emas adalah satu-satunya pilihan para investor untuk mengamankan dananya.

Harga emas sempat menyentuh USD2000 per troy ons pada Jumat (24/3/2023).

Kenaikan emas dipengaruhi oleh berbagai kekuatan fundamental, mulai dari ekspektasi kenaikan (suku bunga Federal Reserve), ketakutan perbankan yang berkepanjangan, pelemahan dollar AS, dan penurunan imbal hasil U.S Treasury.

Kekhawatiran pasar tentang krisis perbankan dapat memicu resesi yang membuat emas menjadi aset safe haven yang diminati investor. Kekhawatiran terhadap sektor perbankan kembali menguat pada perdagangan Jumat (24/3/2023) setelah terpukulnya saham Deutsche Bank dan UBS, dua bank raksasa di Eropa.

Selain itu, timbul pula kekhawatiran regulator dan bank sentral belum mampu mengatasi guncangan terburuk pada sektor ini sejak krisis keuangan tahun 2008.

Terdapat pula penurunan dari imbal hasil obligasi pemerintah AS atau US Treasury setelah The Fed mengisyaratkan bakal berakhirnya siklus pengetatan moneter.

Jika The Fed tidak dapat menaikkan suku bunga lebih jauh lagi, namun inflasi tetap tinggi maka akan menguntungkan pasar emas.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Emas Dunia Terus Naik, 5 Saham Emas RI Malah Longsor


(saw/saw)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading