Tancap Gas Pasca Libur, IHSG Ditutup Melesat 1,06%

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
24 March 2023 15:33
Karyawan melintas di depan layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi II Jumat (24/3/23) berakhir di 6.762,25 atau meningkat drastis 1,06% secara harian.

Sebanyak 344 saham menguat, 207 saham melemah sementara 166 saham lainnya tidak bergerak. Sore ini,nilaitransaksi mencapaisekitarRp15,42 triliundengan melibatkan22miliar sahamyang berpindah tangan sebanyak 1,42 juta kali.

Hari ini IHSG secara eksklusif diperdagangkan di zona hijau dan bahkan sempat menyentuh level tertinggi di 6.777 sesaat sebelum penutupan. Dalam lima hari perdagangan, gap koreksi terpangkas menjadi menguat 2,02%. Namun, sejak awal tahun, IHSG masih membukukan pelemahan 1,29% (year to date).

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv, hampir seluruh sektor menguat. Sektor finansial menjadi yang paling menguntungkan indeks, naik 1,54%. Hanya sektor kesehatan yang terpantau melemah sebesar 0,9%

Adapun limatop moversIHSG hari ini berdasarkan bobot indeks poinnya masih dipenuhi dari sektor perbankan-finansial, meliputi:

  1. PT Bank Central Asia (+23,05)
  2. PT Bank Mandiri (+18,85)
  3. PT Gojek Tokopedia (+9,43)
  4. PT Bank Negara Indonesia (+7,54)
  5. PT Astra International (+3,50)

IHSG berhasil melesat setelah libur selama dua hari dalam rangka Hari Nyepi. Sementara itu, IHSG cenderung mengikuti pergerakan bursa saham AS, Wall Street yang juga cerah pada perdagangan Kamis kemarin.

Investor cenderung menyambut positif dari sikap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), karena menaikkan suku bunga acuannya sesuai dengan prediksi sebelumnya yakni sebesar 25 basis poin (bp).

Chairman The Fed, Jerome Powell mengatakan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) mempertimbangkan untuk menahan kenaikan suku bunga karena adanya krisis perbankan.

Namun, rapat tetap memutuskan kenaikan karena inflasi masih kencang dan pasar tenaga kerja masih panas.

Di lain sisi, ada beberapa penyebab saham-saham di RI cerah pada hari ini, mulai dari momentum Ramadhan bagi saham-saham di sektor konsumer dan ritel serta prospek positif pembagian dividen dari saham-saham perbankan yang sudah dimulai pada Selasa lalu.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular