IHSG Terbang Tinggi, Ada Andil Mandiri dan BNI

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi I Jumat (24/3/23) berakhir di 6.760,84 atau naik signifikan 1,03% secara harian.
Sebanyak 333 saham menguat, 195 saham melemah sementara 168 lainnya mendatar alias tidak berubah. Hingga istirahat siang, nilai transaksi mencapai sekitar Rp 7,5 triliun dengan melibatkan 12,94 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 895 ribu kali.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia via Refinitiv, mayoritas sektor berada di zona hijau. Sektor konsumen non-primer dan finansial menjadi yang paling menguntungkan indeks menguat masing-masing 1,75% dan 1,35%.
Saham-saham yang menjadi pendorong penguatan IHSG paling besar meliputi Bank Mandiri (20,02) indeks poin, Bank Central Asia (17,73 indeks poin), Gojek Tokopedia dan Bank Negara Indonesia (7,54 indeks poin) serta Astra International (3,5 indeks poin)
Sentimen positif salah satunya berasal dari bursa acuan Amerika Serikat, Wall Street yang kompak ditutup menguat. Pada perdagangan semalam Wall Street kompak menguat. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,23% ke posisi 32.105,25, S&P 500 bertambah 0,3% ke 3.948,72, dan Nasdaq Composite melesat 1,01% menjadi 11.787,4.
Meski kenaikan suku bunga sudah sesuai dengan prediksi pasar, tetapi keputusan tersebut tetap menjadi sorotan pelaku pasar karena terjadi di tengah krisis perbankan yang masih mengguncang AS.
Krisis perbankan yang terjadi di AS juga menjadi perhatian pelaku pasar global saat ini, terutama setelah tiga bank di AS mengalami masalah keuangan. Meski kekhawatiran pasar akan krisis tersebut sudah mulai mereda sejak awal pekan ini, tetapi pelaku pasar masih akan memantau perkembangan terbaru dari krisis perbankan di AS.
Selain itu, pelaku pasar juga akan memantau serangkaian rilis data ekonomi penting di dunia, terutama terkait dengan data aktivitas manufaktur dan jasa, di mana pembacaan awal dari data purchasing managers index (PMI) manufaktur dan jasa akan dirilis di beberapa negara hari ini, termasuk Jepang, Uni Eropa, Inggris, dan AS.
Di Jepang, data inflasi periode Februari 2023 juga akan dirilis pada hari ini, di mana inflasi Negeri Matahari Terbit pada bulan lalu diprediksi turun menjadi 3,3% (yoy) dan -0,3% (month-to-month/mtm). Sentimen dari rilis data ekonomi tersebut juga akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada hari ini.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[Gambas:Video CNBC]
Kena PHP Level 7.100, Gimana Kabar IHSG di Sesi 2?
(Muhammad Azwar/ayh)