MARKET COMMENTARY

Terima Suku Bunga Naik, Wall Street Dibuka Menghijau

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
23 March 2023 21:44
The outside of the New York Stock Exchange (NYSE) is seen in New York, U.S., April 2, 2018. REUTERS/Shannon Stapleton
Foto: REUTERS/Shannon Stapleton

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembukaan perdagangan Wall Street pada Kamis (23/3/2023) di sambut menghijau setelah The Fed kembali menaikkan suku bunga 0,25%.

Saham-saham teknologi menghijau setelah Federal Reserve mengisyaratkan akan menghentikan kenaikan suku bunga di tengah gejolak di sektor perbankan.

Hijaunya pasar Wall Street memberikan tanda bahwa para pelaku pasar menyetujui kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed untuk menurunkan angka inflasi di Amerika Serikat.

Bahkan saham First Republic Bank naik 6% pada awal perdagangan Kamis (23/3/2023).

Powell mengatakan perekonomian Amerika Serikat akan tumbuh 0,4% sepanjang 2023 dan baru naik menjadi 1,4% pada 2025. Namun, ia tidak menjamin semua itu pasti bisa terwujud karena kembali pada perkembangan pasar.

Inflasi di Amerika Serikat sudah turun menjadi 6% pada Februari 2023. Akan tetapi, inflasi itu masih jauh dari target 2%. Oleh karena itu, kenaikan suku bunga tetap menjadi perhatian utama.

Jika inflasi tidak dikendalikan, bahayanya akan lebih besar bagi perekonomian. Inflasi tinggi akan merugikan kaum berpendapatan tetap dan malah bisa menyebabkan gejolak lebih besar lagi bagi perekonomian makro.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(saw/saw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Kembali Tergoncang Jelang Rapat The Fed

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular