Skandal Baru! Pesan Nikel, LME Malah Dikirim Batu

Market - Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
21 March 2023 14:10
Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Smelter Nikel PT. GNI, Kab. Konawe, 27 Desember 2021 Foto: Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Smelter Nikel PT. GNI, Kab. Konawe, 27 Desember 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - London Metal Exchange (LME) menemukan batu di salah satu gudangnya yang seharusnya berisi nikel. Drama ini semakin memukul pasar logam yang sedang dilanda skandal.

Bursa metal acuan global tersebut menyebutkan pada Jumat (17/03 2023) akhir pekan lalubahwa sejumlah pengiriman nikel fisik dari operator gudang berlisensi LME menerima produk yang tidak sesuai pesanan. Hal ini sudah terciun dan terbukti dari berat kantong yang tidak sesuai, padahal telah melalui gudang berlisensi.

Sampai sekarang kasus ini ini masih belum diketahui kejelasan pastinya apakah disebabkan oleh error, pencurian, atau penipuan.

Kasus serupa terjadi beberapa minggu sebelumnya. Trafigura, pedagang logam terbesar di dunia mengaku ditipu senilai US$577 juta (Rp 8,66 triliun) dalam transaksi nikel yang mengguncang industri komoditas.

Nikel - yang ternyata isinya batu - tersebut diduga disimpan di Rotterdam, gudang yang dioperasikan oleh Access World, unit bisnis Glencore yang merupaka perusahaan rival Trafigura.

Kiriman palsu dalam sistem LME merupakan pukulan telak baru bagi reputasi bursa yang telah beroperasi selama 146 tahun. Sebelumnya LME telah berulang kali berpusar dalam skandal nikel termasuk lonjakan harga hingga tembus US$ 100.000/ton yang berakhir penyelidikan peraturan dan tuntutan hukum dari investor.

Pasca pengiriman batu, LME menindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan dan menemukan sembilan kasus nikel yang hilang, berjumlah 54 ton atau senilai US$1,3 juta. LME memerintahkan operator gudang berlisensi untuk melakukan pemeriksaan ulang setelah mendapati kasus ini.

Sementara itu Trafigura mengumumkan bulan lalu bahwa mereka telah melakukan pembekuan dan pengambilan tindakan hukum terhadap Prateek Gupta yang diduga melakukan penjualan nikel 1.100 kontainer logam bermutu rendah dan tidak sesuai perjanjian yakni nikel.

Menanggapi rentetan skandal nikel, bursa telah mempersiapkan langkahuntuk memulihkan kepercayaan, bahkan telah direncanakan sejak kontroversi tahun lalu. Rencana tersebut dilakukan dengan antisipasi pembukaan kembali perdagangan nikel selama jam Asia, yang telah ditutup sejak tahun lalu.

Sayangnya, penemuan pengiriman nikel yang tidak sesuai kriteria di gudang membuat pihak LME harus kembali menunda pembukaan perdagangan Asia selama seminggu.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Skandal Nikel, Perusahaan Swiss Ngaku Rugi Rp 8,66 T


(fsd/fsd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading