'Crazy Rich' Pamer Tas Mewah, Sosok Ini Yang Makin Kaya Raya

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena 'Crazy Rich' membawa Bos Louis Vuitton Moët Hennessy (LVMH) Bernard Arnault mencapai tangga orang nomor satu terkaya di dunia. Dengan adanya fenomena ini, orang semakin berbondong-bondong memamerkan barang mewah mereka.
Ini jadi berkah tersendiri bagi perusahaan produsen fesyen dan wine tersebut. Merujuk data dari independent.ie, LVMH pada laporan keuangan tahun 2022, yang diterbitkan beberapa minggu lalu, menunjukkan bahwa penjualan tahunannya meroket sebesar 23% menjadi €79 miliar atau Rp1.299 triliun.
Di samping itu, keuntungan LVMH juga melonjak sebesar 23 persen menjadi €21 miliar atau Rp345,4 triliun. Margin kotor untuk tahun ini, sementara itu, adalah 68 persen%.
Sebagai informasi, LVMH merupakan rumah bagi perusahaan dan merek fashion terkenal seperti Hermès, Chanel, Cartier, dan Saint Laurent, dan anggur Moët & Chandon.
Perusahaan ini dipimpin oleh pendiri dan CEO Bernard Arnault, pria Prancis berdarah biru berusia 74 tahun itu adalah orang terkaya di dunia dengan perkiraan kekayaan lebih dari US$211 Miliar atau Rp3.239 triliun.
Bahkan, mengutip Forbes Real Time Billionaires, kekayaan Bernard melonjak US$4,4 Miliar atau Rp67,5 triliun dalam semalam. Lonjakan ini cukup besar karena mencapai 2,14% di tengah pasar dunia yang tengah gonjang-ganjing akibat Silicon Valley Bank (SVB).
Terhitung, ada 75 brand mewah, atau disebut maison yang tersebar di enam unit bisnis milik Bernard. Gurita bisnisnya tersebar di bidang fashion dan produk kulit, parfum dan kosmetik, jam tangan dan perhiasan serta anggur dan minuman keras.
Lalu ada bisnis ritel LVMH yang merupakan rumah bagi Sephora, dan "aktivitas lain" yang meliputi perhotelan, pembangunan kapal pesiar, surat kabar, dan toko bebas bea.
Dengan merek-merek seperti Louis Vuitton, Loewe, Fendi, Dior, dan Marc Jacobs, penjualan barang-barang fesyen dan kulit merupakan bagian terbesar dari pendapatan LVMH. Pendapatannya diketahui melonjak 25% dari tahun lalu menjadi €30,9 miliar atau Rp508,2 triliun.
Sementara itu, penjualan jam tangan dan perhiasan naik 18 persen menjadi €8,9 miliar atau Rp146,3 triliun karena pembeli barang mewah di seluruh dunia semakin menggilai merek seperti produk Tag Heuer, Tiffany, Bulgari, dan Hurlot.
Hal yang sama berlaku untuk bisnis parfum dan kosmetiknya yang meliputi Guerlain, Acqua di Parma, Benefit Cosmetics, Givenchy dan Fenty by Rihanna. Tahun lalu, penjualan naik 17 persen menjadi €7,7 miliar atau Rp126,6 triliun.
Untuk menutup kinerja yang luar biasa tersebut, Bernard pun bersulang dengan capaian penjualan dari minuman anggurnya, yaitu Moët & Chandon, Veuve Clicquot, Dom Pérignon dan Château d'Yquem. Divisi ini mencapai penjualan sebesar €7 miliar atau Rp115,1 triliun pada tahun lalu.
[Gambas:Video CNBC]
Hartanya Lenyap Rp 13 T, Bos LV Masih Orang Terkaya Dunia
(fsd/fsd)