Market Commentary

IHSG Melesat, 6 Saham Ini Jadi Pendorongnya

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
17 March 2023 11:03
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melesat lebih dari 1% pada perdagangan sesi I Jumat (17/3/2023), di tengah membaiknya kembali sentimen pasar global pada hari ini.

Per pukul 10:32 WIB, IHSG melesat 1,04% ke posisi 6.634,18. IHSG saat ini bergerak direntang 6.565,73 - 6.639,4.

Beberapa saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) menjadi penopang IHSG pada pagi hari ini, di mana mayoritas merupakan saham perbankan raksasa.

Berikut saham-saham yang membantu IHSG menguat.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank Rakyat IndonesiaBBRI11,154.8201,90%
Bank MandiriBMRI7,1310.0001,52%
GoTo Gojek TokopediaGOTO5,721202,56%
Telkom IndonesiaTLKM3,654.0900,99%
Bank Central AsiaBBCA3,548.3500,60%
Adaro Energy IndonesiaADRO2,692.7203,03%

Sumber: Refinitiv & RTI

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi penopang terbesar IHSG pada pagi hari ini, hingga mencapai 11,15 indeks poin.

Tak hanya saham BBRI, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga menjadi pendorong indeks hingga mencapai 7,13 indeks poin. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga demikian yakni sebesar 3,54 indeks poin.

Selain tiga saham bank raksasa, ada pula saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang membantu IHSG cerah bergairah pada sesi I hari ini.

IHSG cenderung mengikuti pergerakan bursa saham global, yang kembali rebound setelah sebelumnya kembali terkoreksi parah karena makin meluasnya dampak dari krisis Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat (AS). Terbaru, giliran First Republic Bank yang terkena dampak krisis SVB.

Namun beberapa waktu terakhir, banyak bank terutama di AS yang ingin menyelamatkan First Republic Bank, agar krisis perbankan global tidak makin meluas.

Setidaknya ada 11 bank yang ingin menyelamatkan First Republic Bank, di mana ke-11 bank tersebut sepakat untuk menyetor dana senilai US$ 30 atau sekitar Rp 462 triliun (kurs Rp 15.400) ke First Republic Bank untuk menghindarkan bank tersebut dari kebangkrutan.

Seperti diketahui, First Republic Bank dikhawatirkan menjadi 'next' SVB setelah sahamnya terus jeblok. Seperti SVB, First Republic Bank menghadapi penarikan dana besar-besaran karena anjloknya kepercayaan nasabah.

Pada Minggu lalu, mereka mengatakan memiliki likuiditas sebesar US$ 70 miliar, tetapi likuiditas tidak akan cukup untuk menghadapi guncangan di pasar saham serta penarikan besar-besaran dana nasabah.

Saham First Republic Bank berhasil melesat 9,98% kemarin. Saham sempat jeblok di hampir periode 6-15 Maret 2023 di mana penguatan terlemah terjadi pada Senin pekan ini yakni 61,8%.

Sementara itu di Eropa, Credit Suisse akan menggunakan fasilitas kredit sebesar US$ 54 miliar dari Bank Sentral Swiss (SNB) untuk meningkatkan likuiditasnya.

Di lain sisi, pelaku pasar menyambut baik dari keputusan Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga acuannya kemarin.

BI mempertahankan suku bunga di level 5,75%. Alasan BI mempertahankan suku bunga juga sudah mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) di kisaran 5,25-5,75%.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan The Fed memang akan mempertimbangkan krisis perbankan AS dalam menentukan kebijakan pekan depan. Namun, The Fed akan tetap menjadikan faktor fundamental yakni inflasi.

"Ada potential skenario, The Fed akan menaikkan (suku bunga) 5,5-5,75%. The Fed memang akan mempertimbangkan financial stability tetapi sudah ada langkah-langkah dan program untuk menyelamatkan bank," imbuh Perry, dalam konferensi pers, Kamis (16/3/2023).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Borong Big Cap, IHSG Mendadak Hijau di Detik Terakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular