Siap-siap, Tambang Nikel Raksasa RI IPO, Cari Dana Rp 15 T

Market - Romys Binekasri, CNBC Indonesia
15 March 2023 10:20
Smelter nikel HPAL PT Halmahera Persada Lygend, anak usaha PT Harita Group, di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Doc PT Harita Group. Foto: Smelter nikel HPAL PT Halmahera Persada Lygend, anak usaha PT Harita Group, di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Doc PT Harita Group.

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan tambang bijih nikel yang merupakan konglomerasi Harita Group, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) melepas sahamnya ke publik atau melakukan Initial Public Offering (IPO) sebanyak 12,09 miliar atau setara 18% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan ke publik dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp 100 per saham.

Adapun harga yang ditawarkan kepada publik dengan berkisar antara Rp 1.220 hingga Rp1.250 per saham. Sehingga, perseroan akan meraup dana segar berkisar antara Rp 14,75 triliun hingga Rp 15,11 triliun.

Selain itu, perseroan juga akan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 0,5% dari jumlah saham IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan Perseroan (Employee Stock Allocation (ESA) yaitu sebanyak-banyaknya sebesar 60.477.463 saham, dengan harga pelaksanaan ESA yang sama dengan Harga Penawaran.

Untuk memuluskan aksi korporasi ini, perseroan menunjuk Mandiri Sekuritas, UOB Kay Hian Sekuritas, Citigroup Sekuritas Indonesia, Credir Suisse Sekuritas Indonesia, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, OCBC Sekuritas Indonesia, dan BNP Paribas Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.

Nantinya, dana hasil IPO setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, sebesar 5,46% akan digunakan oleh untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Harita Jayaraya, sekitar 6,05% akan digunakan oleh untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Dwimuria Investama Andalan, sekitar 15,13% akan digunakan oleh untuk pembayaran seluruh utang kepada Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC) dan PT Bank OCBC NISP Tbk. (OCBC NISP).

Selanjutnya, sekitar 0,89% akan digunakan oleh untuk pembayaran seluruh utang outstanding Fasilitas Term Loan 1 dan Fasilitas Term Loan 3 kepada OCBC NISP, sekitar 2,12% akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure), sekitar 32,27% untuk keperluan entitas anak dan entitas asosiasi yang akan disalurkan melalui setoran modal dan pinjaman. Dan sisanya sekitar 38,08% akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja (working capital).

Terkait kebijakan dividen, perseroan akan membayar dividen kepada pemegang saham minimum 30% dari laba bersih. Dividen Perseroan akan tergantung pada arus kas dan rencana investasi Perseroan, hukum dan peraturan Indonesia, dan persyaratan lainnya.

Sesuai dengan kinerja keuangan dan kondisi keuangan Perseroan dari waktu ke waktu, Perseroan juga dapat meninjau kembali dan mengubah kebijakan dividen Perseroan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Perseroan telah membagikan dividen sejak tahun 2012 dan direncanakan akan melakukan pembagian dividen menggunakan tahun buku 2022 dan akan dibagikan pada tahun 2023.

Adapun jadwal sementara IPO NCKL :
Masa Penawaran Awal : 15 Maret - 24 Maret 2023
Perkiraan Tanggal Efektif : 3 April 2023
Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 5 April - 10 April 2023
Perkiraan Tanggal Penjatahan : 10 April 2023
Perkiraan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 11 April 2023
Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 11 April 2023
Perkiraan Tanggal Pencatatan Efek di Bursa Efek Indonesia : 12 April 2023


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ekspor Dilarang Jokowi, Ini Daftar Konglomerat Bauksit RI


(fsd/fsd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading