Tertular Bank AS, Saham Bank Kakap Jepang Rontok 8 Persen!

Tim Riset, CNBC Indonesia
14 March 2023 18:00
A man looks at an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, Dec. 11, 2019. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Jepang (Nikkei). (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham bank raksasa Jepang anjlok tajam pada perdagangan Selasa (14/3/2023). Ini seiring pasar global merespons negatif atas aksi jual besar-besaran sektor perbankan AS dan ketidakpastian terhadap suku bunga di tengah kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB).

Indeks Topix Bank anjlok hingga 7,8%, kinerja terparah dalam lebih dari 3 tahun terakhir, sedangkan secara lebih luas indeks Nikkei-225 turun 2,67%.

Saham bank Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) anjlok 8,59%, Sumitomo Mitsui Financial Group ambles 7,57%, Mizuho Financial Group Inc terperosok 7,14%.

Mengutip Financial Times, Selasa (14/3), para trader saham di Tokyo mengatakan, mereka mengharapkan dukungan pasar ekuitas besar-besaran dari Bank of Japan (BOJ) untuk meredakan penurunan pasar saham yang lebih dalam.

Investor juga menunggu data inflasi AS pada Selasa yang diperkirakan masih akan menunjukkan tekanan harga.

Hal tersebut berpotensi mempersulit bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), untuk memutuskan perkara suku bunga. Apalagi, di tengah sektor finansial AS sedang mnghadapi tiga kebangkrutan bank dalam waktu singkat.

Seiring dengan itu, kolapsnya Silvergate, SVB, dan Signature Bank telah meningkatkan ekspektasi di kalangan investor dan ekonom bahwa Fed mungkin akan memperlambat laju kenaikan suku bunga.

Tekanan jual di saham-saham perbankan Asia, termasuk Indonesia, terjadi seiring investor ramai-ramai melego saham bank regional AS pada Senin kemarin, kendati Presiden AS Joe Biden berjanji akan melakukan apapun yang diperlukan untuk melindungi para nasabah atau deposan dari kerontokan SVB.

Indeks acuan bank regional The KBW Nasdaq Bank index jatuh 11,7% di AS. Bahkan, saham First Republic Bank terjun bebas hingga 61,8%, Western Alliance Bancorp kehilangan 47,1% dan KeyCorp drop 27,3%.

"Kemungkinan kenaikan suku bunga Fed tampak lebih rendah, imbal hasil [obligasi pemerintah Jepang] turun dan mata uang yen menguat. Ini merupakan perubahan besar dalam lingkungan pasar dan itulah kenapa saham bank jatuh," kata kepala strategi ekuitas Mizuho Securities Masatoshi Kikuchi kepada Financial Times.

Sebelumnya, BoJ mengungkapkan pada Senin malam bahwa mereka telah melakukan intervensi ke pasar saham Tokyo untuk pertama kalinya sejak awal Desember 2022, dengan membeli exchange traded fund (ETF) di bursa senilai $5,2 miliar.

"Begitu Anda melihat indeks Topix jatuh di bawah 2 persen pada Selasa, Anda bisa mengatakan bahwa BoJ akan membeli [ETF] lagi. Saya pikir kita bisa berharap ini menjadi pola sampai ini terselesaikan," kata salah satu pialang saham yang berbasis di Tokyo, kepada Financial Times.

Sementara, di pasar domestik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 2,14%, meninggalkan level psikologis 6.700, ke level 6.641,81.

Empat saham bank raksasa kompak anjlok. Saham BMRI terjun 4,11%, saham BBCA merosot 2,63%, BBNI jeblok 2,50%, BBRI turun 2,48%. Adapun, saham bank digital Bank Jago (ARTO) anjlok hingga batas auto reject bawah (ARB) 6,64%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sabda The Fed Menyambar Asia, Bursa Tokyo Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular