SVB Effect, Harga Minyak Mentah Tumbang 1%

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
14 March 2023 16:40
Oil facilities are seen on Lake Maracaibo in Cabimas, Venezuela January 29, 2019. REUTERS/Isaac Urrutia
Foto: Ilustrasi: Fasilitas minyak terlihat di Danau Maracaibo di Cabimas, Venezuela, 29 Januari 2019. REUTERS / Isaac Urrutia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia anjlok terimbas dari Silicon Valley Bank yang bangkrut. Para pelaku pasar pun khawatir efek kebangkrutan SVB akan meluas dan menciptakan krisis global baru.

Mengutip data Refinitiv pada perdagangan Selasa (14/3/2023) harga minyak mentah Brent pada pukul 13.30 WIB tercatat US$80 per barel, anjlok 1% dibandingkan posisi kemarin.

Sedangkan jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) turun 1,03% menjadi US$74 per barel.

Kebangkrutan SVB menimbulkan kekhawatiran terhadap risiko bank lain akibat kenaikan tajam suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed).

Hal ini juga memicu spekulasi apakah bank sentral akan memperlambat laju pengetatan moneternya.

Otoritas AS meluncurkan langkah-langkah darurat pada Minggu untuk menopang kepercayaan pada sistem perbankan setelah kekhawatiran penukaran dari kegagalan SVB menyebabkan penjualan aset yang masif.

Tekanan dari China juga menambah beban laju minyak mentah.

Meskipun importir utama minyak mentah dunia China diperkirakan akan pulih pasca pelonggaran zero Covid, tapi diperkirakan lajunya lambat.

"Pasar sebelumnya mengharapkan pemulihan ekonomi China yang kuat, tetapi tingkat inflasi Februari terbaru hanya 1% year-on-year / yoy yang mencerminkan keadaan deflasi ekonomi China saat ini dan permintaan yang lemah," kata Leon Li analis CMC Markets, dikutip Reuters, Swlasa (14/3/2023).

Biro Statistik China merilis data inflasi konsumen yang menunjukkan perlambatan ke tingkat terendah dalam setahun pada Februari karena pembeli masih berhati-hati.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Dunia Bangkit, Ada Campur Tangan China dan AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular