Kiamat Bank Regional AS! Sahamnya Rontok 60%

Riset, CNBC Indonesia
Selasa, 14/03/2023 12:25 WIB
Foto: REUTERS/NATHAN FRANDINO

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham belasan bank regional Amerika Serikat (AS) anjlok berjamaah waktu Amerika Serikat (AS). Ini terjadi lantaran investor khawatir adanya efek tular kebangkrutan perbankan seiring kolapsnya SVB Financial Group dan Signature Bank secara tiba-tiba kurang dalam sepekan.

Para pelaku saham Negeri Paman Sam tetap melego saham bank regional bahkan usai Presiden AS Joe Biden, dalam pidatonya sebelum pembukaan bursa Wall Street Senin (13/3), meyakinkan rakyat AS bahwa sistem perbankan AS tangguh dan uang nasabah aman.

"Orang Amerika, yakinlah, sistem perbankan kita aman - dana simpanan Anda aman," kata Biden, dikutip New York Times, Senin (13/3).


Biden melanjutkan, "Izinkan saya juga meyakinkan Anda bahwa kami tidak akan berhenti di sini; kami akan melakukan apa pun yang diperlukan."

Sejumlah bank di sejumlah negara bagian AS, mulai dari First Republic Bank asal San Fransisco hingga Zions Bank yang berbasis di Salt Lake City, mengalami pekan yang sulit di tengah pasar memerah seiring nasabah bank ramai-ramai menarik uang simpanan mereka dan para investor ikut membuang saham-saham perbankan.

Indeks acuan bank regional KBW Bank Index anjlok 11,7% pada Senin waktu AS. Sedangkan, saham First Republic terjun bebas minus 61,83%, terbesar di antara bank regional lainnya.

Saham First Republic tetap ambles bahkan ketika pihak bank mengaku sudah berhasil memenuhi permintaan penarikan dana nasabah seiring bantuan pendanaan dari JPMorgan Chase & Co.

Kemudian, saham bank Western Alliance anjlok 47,06%, Metropolitan Bank terjungkal 43,78%, First Foundation turun tajam 33,07%, Comerica turun tajam 27,67%. Selain nama-nama tersebut, masih ada deretan saham bank regional AS yang merah padam pada Senin. (Cek tabel di bawah ini).

"Masalah sebenarnya bagi industri ini adalah bahwa ada krisis kepercayaan pada kualitas dana simpanan dan ketika itu bermasalah, banyak hal dapat bergerak sangat cepat," kata Christopher McGratty, kepala Riset Bank AS di bank investasi KBW, dikutip Reuters, Senin (13/3).

Sementara, di antara bank kakap AS, saham Bank of America anjlok 5,81%, Citigroup merosot 7,45%. Kemudian, di Eropa, saham bank Credit Suisse melorot 9,6%, Commerzbank kehilangan 12,7%, dan bank Inggris Virgin Money jatuh 9%.

"Beginilah siklus aset berakhir, dan sekarang berubah menjadi krisis kredit dan ekonomi akan bergerak menuju resesi," kata Steven Blitz, kepala ekonom AS di TS Lombard, dikutip Financial Times, Senin (13/3).

Kendati saham perbankan 'kebakaran', tiga indeks utama Wall Street hanya terkoreksi ringan. Indeks yang berisikan saham blue chip S&P 500 terdepresiasi 0,15%, Dow Jones turun 0,28%, dan Nasdaq naik 0,45%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(RCI/RCI)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bankir Putar Otak Genjot Kredit Saat Daya Beli & Ekonomi Lesu