Market Commentary

IHSG Makin Suram, Jeblok 1,64%! 7 Saham Ini Jadi Beban Besar

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
14 March 2023 10:23
BUrsa
Foto: Pexels

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau ambles lebih dari 1,64% perdagangan sesi I Selasa (14/3/2023), di tengah makin memburuknya sentimen pasar global setelah krisis yang terjadi di Silicon Valley Bank (SVB).

Per pukul 10:22 WIB, IHSG ambruk 1,64% ke posisi 6.680. IHSG pun menembus kembali level psikologisnya di 6.900, yang terlihat pada awal Januari lalu.

Terpantau tujuh saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) menjadi pemberat laju pergerakan indeks pada perdagangan sesi I hari ini, di mana tiga yang terparah merupakan saham perbankan 'jumbo'.

Berikut saham-saham yang menjadi pemberat (laggard) IHSG hari ini.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank MandiriBMRI-12,9610.075-2,66%
Bank Rakyat IndonesiaBBRI-12,264.740-1,86%
Bank Central AsiaBBCA-8,888.400-1,75%
Bayan ResourcesBYAN-6,7418.925-3,20%
GoTo Gojek TokopediaGOTO-5,65122-3,17%
Bank Negara IndonesiaBBNI-3,768.800-2,22%
Astra InternationalASII-3,525.850-1,27%

Sumber: Refinitiv & RTI

Saham emiten perbankan berkapitalisasi pasar terbesar keempat di bursa yakni PT Bank Mandiri Tbk (BBCA) terpantau menjadi pemberat IHSG paling besar pagi hari ini, yakni mencapai 12,96 indeks poin.

Sedangkan di posisi kedua, ada lagi saham perbankan berkapitalisasi jumbo kedua di bursa yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), yang memberatkan indeks hingga 12,26 indeks poin.

Berikutnya, ada saham batu bara dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga di bursa yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang turut membebani IHSG hingga 8,88 indeks poin.

Terakhir, ada saham PT Astra International Tbk (ASII), yang membebani IHSG sebesar 3,52 indeks poin.

Sentimen pasar terus memburuk setelah krisis yang dialami oleh SVB, bank yang memiliki banyak nasabah startup teknologi di Amerika Serikat (AS).

Makin memburuknya pasar global terjadi setelah saham-saham perbankan regional di AS kembali terkena aksi profit taking besar-besaran kemarin.

Kasus SVB pun berdampak ke bank besar di AS lainnya, yakni Signature Bank, bank yang memiliki banyak nasabah di sektor real estate di AS.

Menyusul terjadinya krisis pada SVB dan Signature Bank, Presiden AS Joe Biden menggelar konferensi pers pada Senin siang waktu setempat.

Biden memastikan jika pemerintah akan melakukan semua upaya untuk menjamin dana nasabah.

Pernyataan Biden tersebut berselang beberapa jam setelah Menteri Keuangan AS, The Fed, dan Lembaga Penjamin Simpanan FDIC mengeluarkan pernyataan bersama.

Namun, pernyataan tersebut belum mampu menekan kekhawatiran nasabah dan investor.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Loyo, GOTO dan 3 Raksasa Batu Bara Jadi Beban

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular