
Rupiah Melemah Saat Dolar AS Jeblok, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Selasa (14/3/2023). Padahal, indeks dolar AS masih terus merosot. Hingg Senin kemarin, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini sudah turun tiga hari beruntun dengan total lebih dari 2%.
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah 0,1%. Depresiasi bertambah hingga 0,26% ke Rp 15.400/US$ pada pukul 9:04 WIB.
Pelemahan hari ini terjadi setelah rupiah menguat cukup tajam 0,55% awal pekan kemarin. Malam ini ada rilis data inflasi Amerika Serikat, sehingga pelaku pasar masih berhati-hati melihat kemungkinan kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed).
Pasca kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) The Fed diprediksi tidak akan agresif lagi menaikkan suku bunga.
Bank investasi Goldman Sachs bahkan memprediksi The Fed tidak akan lagi menaikkan suku bunga.
"Melihat tekanan yang terjadi di sistem perbankan, kami tidak lagi memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga pada 22 Maret mendatang," kata Jan Hatzius, ekonom Goldman Sachs dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International, Senin (13/3/2023).
Goldman sebelumnya memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunga 25 basis poin.
Meski demikian, pelaku pasar melihat The Fed masih akan menaikkan suku bunga pada pekan depan.
Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar melihat probabilitas kenaikan 25 basis poin menjadi 4,75% - 5% sebesar 74%. Sementara probabilitas dipertahankan sekitar 25%.
Rilis data inflasi tersebut bisa memperkuat atau menurunkan ekspektasi tersebut. Hasil polling Reuters menunjukkan inflasi pada Februari diprediksi tumbuh 6% (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya 6,4% (yoy).
Kemudian, inflasi inti juga diprediksi sebesar 5,5%, lebih rendah dari sebelumnya 5,6%. Sebelum rilis data inflasi tersebut, pasar masih wait and see, dan rupiah kembali melemah.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Penyebab Rupiah Menguat 4 Pekan Beruntun, Terbaik di Asia
