Kekhawatiran Belum Reda, Wall Street Bergerak Sangat Volatile

Market - mae, CNBC Indonesia
13 March 2023 21:17
In this photo provided by the New York Stock Exchange, trader Americo Brunetti works on the floor, Thursday, March 25, 2021. Stocks are wobbling in afternoon trading Thursday as a slide in technology companies is being offset by gains for banks as bond yields stabilize.(Courtney Crow/New York Stock Exchange via AP) Foto: AP/Courtney Crow

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street bergerak sangat volatile pada sesi awal pembukaan perdagangan Senin (13/3/3023).

Ketiga bursa semula dibuka di zona hijau tetapi kemudian bergerak beragam. Pada pukul 21:15 WIB, indeks Dow Jones sempat menguat 0,28% ke 31.998,01 sementara itu, indeks Nasdaq naik 0,02% ke 11.140,91. Namun, indeks S&P melemah 0,18% ke 3.854,56.

Lima menit kemudian semua indeks bergerak di zona merah. Pada pukul 21:20 WIB, indeks Dow Jones melemah 0,03%, indeks Nasdaq turun 0,02% dan indeks S&P melemah 0,27%.

Volatilenya bursa Wall Street merupakan imbas dari krisis yang menimpa Silicon Valley Bank (SVB). Pada penutupan perdagangan Jumat (10/3/2023), semua indeks di bursa Wall Street berakhir di zona merah karena krisis SVB.

Pada Jumat lalu, indeks Dow Jones ambruk 1,07%, indeks Nasdaq terperosok 1,76% sementara indeks S&P anjlok 1,45%. Dalam sepekan, indeks Dow Jones jatuh 4,44% atau terburuk sejak Juni tahun lalu. Indeks S&P ambruk 4,55% sepekan sementara indeks Nasdaq anjlok 4,71%.|

Bursa ambruk setelah SVB kolaps pada Jumat (10/3/2023). IHSG kolaps hanya 48 jam setelah mereka berencana mengumpulkan suntikan dana sebesar US$ 2,25 miliar.

Namun, kekhawatiran investor sepertinya sedikit mereda walaupun belum mereda sepenuhnya. Pasar setidaknya menyambut positif pengumuman regulator keuangan AS yang meluncurkan langkah-langkah darurat untuk membendung potensi limpahan dari keruntuhan SVB.

Pernyataan bersama Menteri Keuangan Janet Yellen, Chairman bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dan ketua lembaga penjamin simpanan AS Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) Martin Gruenberg menyebut jika nasabah SVB akan memiliki akses ke semua uang mereka pada hari Senin.

The Fed juga mengatakan akan menyediakan dana tambahan bagi bank untuk memastikan mereka memiliki "kemampuan untuk memenuhi kebutuhan semua deposan" melalui "Program Pendanaan Berjangka Bank" yang baru.

"Kami melihat langkah yang diambil Fed, Menteri Keuangan dan FDIC sangat menentukan dalam mematahkan dan menghadang 'bencana' di sektor perbankan," tutur Karl Schamotta, chief market strategist Corpay, dikutip dari Reuters.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Wall Street Kembali Menguat, Periode Terburuk Sudah Lewat?


(mae/mae)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading