Buntut Krisis, Bank Sentral Inggris Tutup Unit Bisnis SVB

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
13 March 2023 10:50
The Governor of the Bank of England Mark Carney arrives to deliver the Financial Stability Report at the Bank of England in the City of London, Britain, June 27, 2018. Matt Dunham/Pool via Reuters
Foto: Matt Dunham/Pool via Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Sentral Inggris atau Bank of England (BoE) akan menetapkan prosedur kebangkrutan pada anak perusahaan Silicon Valley Bank (SVB) di Inggris menyusul runtuhnya sang induk perusahaan di Amerika Serikat (AS).

Dalam sebuah pernyataan Jumat, (10/3/2023) malam, dikutip dari wsj.com, BoE mengatakan cabang Silicon Valley Bank di Inggris akan berhenti melakukan pembayaran atau menerima simpanan.

"Bank of England, tanpa informasi lebih lanjut, bermaksud mengajukan permohonan ke pengadilan untuk menempatkan Silicon Valley Bank UK Ltd. ke dalam prosedur kebangkrutan bank," ungkap pernyataan tersebut.

Menurut laporan tahunan 2022, SVB cabang Inggris menjadi anak perusahaan bank terpisah yang membutuhkan modal sendiri dan peraturan lokal yang lebih intensif pada Agustus lalu setelah mencapai permodalan sebesar 100 juta pound Inggris, setara dengan $120,3 juta (Rp1,86 triliun), dari simpanan bisnis kecil yang diasuransikan.

Bank of England mengatakan cabang tersebut memiliki kehadiran terbatas di Inggris dan tidak memiliki fungsi penting dalam sistem keuangan negara.

Namun runtuhnya cabang Inggris mungkin berdampak pada kancah startup yang dinamis di negara tersebut, mengingat Inggris adalah pemain startup yang paling aktif di Eropa.

Komunitas Startup lokal, The Coalition for a Digital Economy mengatakan pada hari Sabtu bahwa sejumlah besar startup dan investor memiliki eksposur yang signifikan terhadap bank tersebut.

Salah satu kontribusi Silicon Valley Bank UK adalah mendanai kredit untuk fintech Wise PLC yang berbasis di Inggris tahun lalu senilai £300 juta.

Seorang juru bicara Wise mengkonfirmasi perusahaan memiliki "eksposur minimal terhadap SVB" dari fasilitas kredit, yang mencakup enam bank besar lainnya. Perusahaan itu juga memiliki "saldo kas kecil di rekening perusahaan operasional" dengan Silicon Valley Bank UK.

Departemen Keuangan Inggris mengatakan sedang melakukan kontak dengan perusahaan yang terkena dampak keruntuhan bank dan akan mengadakan diskusi lanjutan dengan perwakilan industri pada hari Sabtu.

"Pemerintah mengakui bahwa perusahaan sektor teknologi seringkali tidak menghasilkan arus kas yang positif saat mereka tumbuh, dan mereka mengandalkan uang tunai pada simpanan untuk menutupi biaya sehari-hari mereka," kata Departemen Keuangan. "Sistem perbankan Inggris tetap kuat dan tangguh," tambahnya.

Dalam prosedur kebangkrutan, BoE mengatakan, simpanan hingga £85.000 dan hingga £170.000 dalam rekening bersama akan dikembalikan ke pelanggan. Sementara Aset dan kewajiban bank lainnya akan dikelola oleh likuidator bank dan pemulihan akan didistribusikan kepada kreditur.

Dalam sebuah pernyataan, Silicon Valley Bank UK mengkonfirmasi langkah Bank of England.

Silicon Valley Bank memiliki cabang perbankan di Jerman, Kanada, dan Kepulauan Cayman. Sebagian besar karyawannya yang berbasis di Eropa berada di Inggris, di mana ia mempekerjakan 650 orang.

Cabang lain SVB di Eropa, Israel, Asia, dan Kanada. Cabangnya memiliki 18% dari total simpanan bank atau hampir $31 miliar (Rp479,1 triliun) pada akhir tahun 2022. Sementara angka Pinjaman internasional rata-rata hampir $10 miliar (Rp154,5 triliun) pada tahun 2022, atau 14% dari total pinjaman.

Seorang juru bicara BaFin, regulator keuangan Jerman, mengatakan sedang melakukan kontak dengan cabang bank negara itu.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Andalan Startup Dunia, Ini Profil Silicon Valley Bank

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular