Minim Kabar Baik, Harga Batu Bara Diramal Lesu Pekan Ini

mae, CNBC Indonesia
13 March 2023 06:25
Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG)
Foto: Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara masih lesu pekan lalu meskipun menguat pada Kamis dan Jumat. Harga pasir hitam juga diperkirakan masih akan loyo pada pekan ini.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (10/3/2023), harga batu bara kontrak April di pasar ICE Newcastle memang ditutup menguat 4,89% ke posisi US$ 193 per ton.

Namun, secara keseluruhan, harga batu bara ambruk 1,23% pada pekan lalu. Pelemahan ini memperpanjang kinerja negatif menjadi dua pekan terakhir. Pada dua pekan lalu, harga batu bara juga ambles 4,32%.

Harga batu bara sempat melonjak pada Jumat pekan lalu seiring dengan melambungnya harga gas.

Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) melonjak 17% ke 52,6 euro per mega-watt hour (MWh) akhir pekan lalu karena pasar khawatir dengan penutupan terminal LNG di Prancis.

Empat terminal LNG di Prancis ditutup sejak Senin pekan lalu (6/3/2023) karena aksi mogok pekerja yang menolak reformasi aturan pensiun. Aksi mogok diperkirakan akan berimbas pada pasokan gas hingga Selasa (14/3/2023)

Suhu di Eropa yang akan lebih dingin hingga pertengahan Maret juga ikut membuat harga gas melonjak.

Namun, pasokan gas kemungkinan sudah membaik pada Selasa pekan ini sehingga penopang kenaikan pada harga gas berkurang. Sebagai akibatnya, harga batu bara bisa melandai.

Permintaan dari global juga belum sekencang yang diharapkan sehingga harga batu bara bisa loyo.

Berdasarkan data Kepabeanan Australia, ekspor batu bara Australia anjok 13,4% (month to month/mtm) pada Januari 2023 menjadi 26,9 juta ton.

Selain karena produksi yang lebih rendah karena musim yang leih basah, ekspor juga melandai karena melemahnya permintaan.

Dibandingkan pada Desember 2022, ekspor batu bara ke Jepang turun 15% pada Januari 2023 sementara ke Korea Selatan ambles 28% dan India turun 3%.

Kenaikan permintaan dari India dalam beberapa hari ke depan diharapkan bisa menopang harga pasir hitam pekan ini.

Permintaan listrik dari India melonjak 10% pada Januari-Februari 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Impor batu bara dari India diperkirakan akan meningkat ke depan. Selain karena pemulihan ekonomi, permintaan naik karena India akan menghadapi musim panas pada April-Juni tahun ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular