Internasional

Sabda The Fed Menyambar Asia, Bursa Tokyo Merah

sef, CNBC Indonesia
08 March 2023 09:00
A man looks at an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, Dec. 11, 2019. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Jepang (Nikkei). (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia di terkena imbas sabda terbaru bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed). Hal ini terlihat dari pembukaan bursa Jepang, Rabu (8/3/2023).

Indeks Nikkei 225 turun 0,26% atau menjadi 72,92 poin menjadi 28.236,24 pada awal perdagangan. Sementara indeks Topix yang lebih luas turun 0,19%  atau 3,94 poin menjadi 2.041,04.

Sebelumnya Ketua The Fed Jerome Powell, memperingatkan bahwa suku bunga kemungkinan akan lebih tinggi dari yang diperkirakan. Ia menyebut akan ada kebijakan moneter yang lebih ketat ke depan untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi.

"Data ekonomi terbaru datang lebih kuat dari yang diharapkan, yang menunjukkan bahwa tingkat suku bunga akhir kemungkinan akan lebih tinggi dari yang diantisipasi sebelumnya," kata Powell dalam pidato terbarunya, Selasa (7/3/2023) waktu setempat, mengutip CNBC International.

"Jika totalitas data menunjukkan bahwa pengetatan yang lebih cepat diperlukan, kami akan siap untuk meningkatkan laju kenaikan suku bunga."

Di Desember tahun lalu, The Fed sempat memperkirakan kemungkinan akan menaikkan suku bunga hingga mencapai 5,1 % di 2023. Artinya masih ada ruang kenaikan sebesar 150 basis poin dari saat kala itu.

Sedangkan, pada 2024 suku bunga diharapkan bisa kembali turun menjadi 4,1% . Lalu, turun lagi menjadi 3,1% di 2025.

Namun menurut data perangkat FedWatch, milik CME Group, di pasar telah bergerak lebih tinggi mengikuti pernyataan Powell ke kisaran 5,5%-5,75%. Namun dalam pernyataan terbaru itu, Powell tak merinci detail seberapa tinggi kenaikan.

Perlu diketahui The Fed telah menaikkan suku bunga acuannya delapan kali selama setahun terakhir ke tingkat yang ditargetkan saat ini antara 4,5% -4,75%. Secara sepintas, suku bunga menetapkan berapa biaya bank satu sama lain untuk pinjaman tapi sebenarnya itu memberi "makan" banyak produk utang konsumen lainnya seperti hipotek, pinjaman mobil dan kartu kredit.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Bursa Asia, Pasar Saham China Paling Nelangsa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular