Longsor Jamaah, 3 Saham Raksasa Batu Bara RI Bebani IHSG

tr, CNBC Indonesia
06 March 2023 17:27
pembukaan bursa saham
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten batu bara beramai-ramai anjlok pada perdagangan Senin (6/3/2023). Nama-nama besar sektor tersebut turut menekan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup turun tipis 0,10% di penghujung perdagangan ke posisi 6.807,00.

Sementara, indeks sektor energi (IDXENERGY), bersama sektor barang baku (IDXBASIC), menjadi sektor paling merah hari ini, masing-masing minus sebesar 0,90% dan 0,94%.

Saham-saham big cap batu bara, yang terhimpun di IDXENERGY, ikut menjadi pemberat (laggard) IHSG di awal pekan ini, bersama dengan raksasa bank PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) (dengan index points minus 5,32).

Sebut saja, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang anjlok 3,64% ke Rp2.910/saham menghambat kinerja IHSG hari ini dengan index point (net) minus 3,65.

Nama lainnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI), masing-masing juga menjadi laggard IHSG dengan index point (net) secara beruntun minus 2,89, minus 1,71, dan minus 1,68.

Selain saham-saham batu bara di muka, masih ada beberapa saham sejenis yang merosot hari ini, seperti DOID yang turun 3,21%, BOSS melorot 3,17%, dan INDY minus 2,55%. (Lihat tabel di bawah ini).

Kinerja Sejumlah Saham Batu Bara (6/3)

Kode Saham

Harga (per Saham)

Kinerja (%)

BUMI

Rp128

-3,76

ADRO

Rp2.910

-3,64

DOID

Rp302

-3,21

BOSS

Rp61

-3,17

INDY

Rp2.290

-2,55

ABMM

Rp2.810

-2,09

HRUM

Rp1.660

-1,78

UNTR

Rp27.650

-1,69

PKPK

Rp318

-1,24

FIRE

Rp103

-0,96

TOBA

Rp545

-0,91

BYAN

Rp18.800

-0,79

MCOL

Rp6.450

-0,77

ITMG

Rp37.750

-0,53

PTBA

Rp3.990

-0,5

ADMR

Rp1.275

-0,39

Sumber: BEI, RTI (diolah) |*Data per penutupan 6 Maret 2023

Melorotnya harga saham emiten si batu hitam terjadi di tengah melorotnya harga kontrak batu bara akhir-akhir ini.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat, harga batu bara kontrak April di pasar ICE Newcastle ditutup melemah 1,31% ke posisi US$ 195,4 per ton.

Secara keseluruhan, harga batu bara ambruk 4,33% pada pekan lalu. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan pekan sebelumnya di mana harga batu bara terbang 11,61%.

Membaiknya ekonomi China sejatinya bisa menjadi faktor penopang harga batu bara pekan ini. Namun, melemahnya permintaan dari Eropa diproyeksi masih membayangi harga pasir hitam.

Seperti diketahui, dunia menyambut positif meningkatnya aktivitas manufaktur di China. Biro Statistik Nasional (NBS) negara itu mengatakan PMI manufaktur resminya naik menjadi 52,6 pada Februari, menjadi yang tertinggi yang tidak terlihat sejak April 2012.

Aktivitas manufaktur naik pada laju tercepat dalam lebih dari satu dekade pada Februari. China merupakan konsumen terbesar batu bara sehingga pemulihan ekonomi Tiongkok menjadi sentimen positif di tingkat global.

Namun, permintaan batu bara dari Eropa yang diperkirakan turun tajam, terutama dari Jerman cenderung menghambat gerak harga batu bara.

Kebutuhan batu bara Jerman diperkirakan hanya menembus 17,07 juta ton pada Maret-Desember 2023. Angka ini turun jauh dibandingkan proyeksi sebelumnya yakni 14,8%.

Sedangkan impor batu bara dari Inggris, Italia, dan Spanyol mencapai 6,8 juta ton pada Februari 2023, turun 7,5% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Jumlah tersebut terendah sejak Februari 2022.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(trp/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular