IHSG Langsung Ngegas Nih, Data-Data Ini Jadi Perhatian
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini, Senin (6/3/23) dibuka menguat mengekor keuntungan Wall Street akhir pekan lalu. IHSG dibuka naik signifikan 0,48% menjadi 6.846,32.
Pada pukul 09.03, indeks masih bergerak di zona positif terapresiasi 0,55% ke level 6.851,33. Perdagangan menunjukkan terdapat 193 saham naik, 129 saham turun sementara 296 lainnya mendatar.
Perdagangan mencatatkan sebanyak 577 juta saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 241 miliar.
Pasar keuangan mengalami tekanan minggu lalu, namun Wall Street menguat pada akhir pekan dan membuka peluang penguatan IHSG pada hari ini.
Sentimen pasar utama masih diselimuti oleh implikasi pengumuman beberapa data ekonomi, di antaranya ketegangan antara suku bunga dan harga saham karena investor mencerna indikasi sikap The Fed yang masih hawkish beberapa bulan ke depan.
Investor juga harus memperhatikan kondisi ekonomi China dan AS yang merupakan partner dagang utama Indonesia.
Meskipun China tumbuh lambat pada 2020, ekonominya mampu 'mengaum' dan mencatatkan peningkatan tajam selama 2 bulan beruntun, yang mengisyaratkan bahwa ekonomi China akan bangkit lebih cepat dari yang diperkirakan setelah sempat terseret akibat pembatasan ketat Covid-19.
Sementara itu, AS memiliki data ekonomi yang masih menunjukkan kekuatan, namun kabar baik ini menjadi kabar buruk di masa akan datang karena akan mendorong The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut dan menjaganya tetap tinggi demi meredam inflasi.
Pekan ini juga akan ada rilis data ekonomi penting dari dalam negeri dan luar negeri yang dapat mempengaruhi sentimen pasar.
Selasa (7/3/2023) ada rilis data cadangan devisa Tanah Air untuk periode Februari yang di proyeksi berada di US$ 139 miliar atau turun dari posisi Januari sebesar 139,4 miliar.
Kemudian, pada Rabu (8/3/2023) dan Kamis (9/3/2023), dari domestik juga akan ada rilis data indeks keyakinan konsumen per Februari dan data survei penjualan eceran Januari.
Terakhir, pekan ini investor dapat mencerna sejumlah data ekonomi global penting, mulai dari PDB zona Eropa, jepang, PMI Eropa, Australia, data inflasi, cadangan devisa, serta patut mencermati pidato pejabat-pejabat bank sentral The Fed, ECB, BoJ, dan lainnya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(Muhammad Azwar/ayh)