69% Investor Saham RI Numpuk di Jawa, Efeknya Jadi Begini

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 69% investor di pasar saham Indonesia berlokasi di pulau Jawa. Sehingga jika terjadi kontraksi, secara otomatis nilai transaksi di pasar saham RI pun menjadi turun.
Hal ini yang terjadi beberapa waktu belakangan. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Secara umum nilai transaksi di pasar saham nasional turun hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali wilayah KR4 yang meliputi wilayah Jawa Timur dan KR6 yang mencakup wilayah Indonesia Timur, diantaranya Sulawesi, Maluku, Papua Barat dan Papua.
"69% pasar saham masih terkonsentrasi di pulau jawa. Jadi kalau kita bagi pulau jawa ke dalam 4 wilayah, maka disana yang terbesar," ujar Wakil Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, dalam acara FGD OJK, di Balikpapan (3/3/2023).
Padahal secara spesifik, jumlah investor pasar saham Indonesia naik dari sebanyak 10,31 juta di Desember 2022, menjadi 10,48 juta di Januari 2023. Namun, secara transaksi di Desember 2022 mencapai Rp 367,12 triliun, sementara di Januari 2023 nilainya menciut jadi Rp 278,49 triliun.
Kontribusi penurunan terbesar disumbang oleh wilayah KR 1 yang mencakup daerah Banten, KR 2 yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat serta KR 3 yang meliputi daerah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Namun yang tidak kalah menarik, jumlah frekuensi transaksi di pasar saham Indonesia justru naik secara bulanan atau month to month (MoM). Pada Desember 2022 jumlah frekuensi transaksi saham nasional sebanyak 31,16 juta kali, sedangkan di Januari 2023 angkanya melonjak menjadi 40,36 juta kali.
Itu menandakan jika investor saham Indonesia belakangan banyak melakukan transaksi di emiten-emiten berharga murah. Sehingga walaupun frekuensi transaksinya meningkat, namun secara nilai menurun.
Fakta ini selaras dengan komposisi jumlah investor saham nasional yang kini didominasi oleh pemodal dalam negeri, yang utamanya adalah investor individu dengan porsi sebesar 53,45%. Total investor saham nasional sendiri kini telah mencapai 10,6 juta pihak.
[Gambas:Video CNBC]
Kesadaran Investor Lirik Emiten dengan Konsen ESG Makin Besar
(ayh/ayh)