
Data Ekonomi China Sukses Bikin Harga Minyak Nanjak

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia menguat sepekan seiring adanya optimisme terhadap permintaan dari China. Menurut data Refinitiv, harga minyak jenis Brent menguat 3,21% ke harga US$85,83/barel selama periode sepekan. Sedangkan, minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) melonjak 4,40% ke harga US$79,69/barel.
Ini merupakan level penutupan tertinggi sejak 13 Februari lalu.
Penguatan mingguan Brent dan WTI ini menjadi terbesar ketiga pada tahun ini seiring data ekonomi China yang kuat membuka harapan kenaikan minyak dari negara eksportir terbesar itu.
Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur resmi China naik menjadi 52,6 bulan lalu dari 50,1 pada Januari, survei sektor swasta juga menunjukkan aktivitas meningkat untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan.
"Putaran kejutan naik lainnya di PMI China lebih lanjut memberikan keyakinan akan pemulihan yang lebih kuat dari yang diharapkan, yang mendukung prospek permintaan minyak yang lebih optimis," kata Yeap Jun Rong, ahli strategi pasar di IG.
Di sisi lain, persediaan minyak mentah Amerika Serikat membatasi kenaikan harga emas hitam. Persediaan minyak mentah AS naik 1,2 juta barel pekan lalu menjadi 480,2 juta barel pekan lalu ke level tertinggi sejak Mei 2021. Data pemerintah menunjukkan mengalahkan ekspektasi analis kenaikan 457.000 barel. Itu adalah kenaikan mingguan ke-10 berturut-turut.
"Hingga pasokan yang menggantung ini bisa menyempit di tengah-tengah sebagian penurunan di Cushing, tren pasokan minyak mentah AS selanjutnya dapat membatasi kenaikan harga tambahan," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates di Galena.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Jika Harga Minyak Cs Naik, Ini Efeknya ke APBN & Ekonomi RI!