Aturan DHE BI Meluncur, Rupiah Apa Kabar?

Putu Agus Pransuamitra & Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Jumat, 03/03/2023 09:02 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) akhirnya meluncurkan instrumen operasi moneter Term Deposit Valuta Asing Devisa Hasil Ekspor (TD Valas DHE) yang dinanti-nanti para pelaku pasar. Namun, sejauh ini belum memberikan dampak yang signifikan ke pergerakan rupiah.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan pada hari ini, Jumat (3/3/2023) di posisi Rp 15.290/US$1, melemah 0,10% terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan kemarin, Kamis (2/3/2023), rupiah melemah cukup tajam yakni 0,29% ke posisi Rp 15.275/US$1.

Dalam TD Valas DHE BI memberikan bunga yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan di Singapura.


Berdasarkan data dari Bahana Sekuritas suku bunga deposito valas yang diberikan BI berkisar antara 4,6% - 5,2% dengan tenor satu sampai enam bulan. Suku bunga tersebut lebih tinggi dari yang diberikan perbankan Singapura di kisaran 4,12% - 4,68%.

Kebijakan ini bertujuan untuk bisa menarik devisa hasil ekspor yang nilainya jumbo jika dilihat dari neraca perdagangan yang sudah mencatat surplus 33 bulan beruntun. Total nilai surplus selama periode tersebut mencapai US$ 113,2 miliar, berdasarkan data Refinitiv.

Jika sukses menarik devisa yang ditempatkan di luar negeri tersebut, maka nilai tukar rupiah akan menjadi lebih stabil, bahkan tidak menutup kemungkinan menguat. Kebijakan BI ini berlaku efektif mulai 1 Maret lalu.

Meski demikian, Bahana Sekuritas menyebut masih terlalu dini menyebut kebijakan BI tersebut sebagai game-changer yang bisa menarik dolar AS masuk ke dalam negeri. Sebabnya, imbal hasil obligasi jangka pendek di Amerika Serikat hampir sama dengan bunga yang diberikan BI.

Berdasarkan data Refinitiv, imbal hasil obligasi AS (Treasury) tenor 6 bulan berada di kisaran 5,17%, nyaris sama dengan suku bunga tertinggi yang diberikan BI.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindondesia.com


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS