
Pantes Debt Collector Menjamur di RI, Bisnisnya Bikin Ngiler

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagai negara berkembang, angka kredit di Indonesia masih tinggi. Hal ini yang mendorong beberapa orang untuk terjun ke bidang bisnis penagihan utang atau Debt Collector.
Adalah Budi Baonk, salah satu pendiri PT Marching Indo Creative yang bergerak di bidang koordinator 'mata elang' sekaligus praktisi Leasing Kendaraan, menceritakan alasannya menggeluti bidang ini.
Ia mengawali karirnya berjualan mobil bekas. Ketika membuka showroom, ia melihat bahwa 75% pembelian mobil bekas dibeli dengan cara kredit.
"Dulu ngisi stock ini kan beli mobil second. 75% orang Indonesia beli mobil second itu kredit, sisanya cash. Dan mobil adalah produk paling banyak dijual kredit. Maka dari itu saya lihat potensinya di situ," ungkap dia saat diwawancara beberapa waktu lalu.
Awalnya, ia sempat membeli stok mobilnya lewat balai lelang. Namun, ia ingin mencari jalan agar bisa mendapat harga yang lebih murah.
"Balai lelang ini kan dapat mobil dari kredit macet di leasing yang ditarik. Jadi aku potong jalur dong ngapain aku ikut balai lelang. Langsung aja ke penarikan mobil," kata dia.
Menurut testimoninya, pendapatan yang ia dapat lewat jasa penagihan dan penarikan mobil nunggak lebih banyak dibanding saat ia membuka showroom mobil.
Sebagai gambaran, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melaporkan, realisasi kredit kendaraan bermotor mencapai Rp 97,45 triliun hingga Desember 2021.
Tentu, dari triliunan dana yang dipinjam tersebut, ada saja beberapa yang kreditur yang menunggak. Prospek ini lah yang dilihat para pemain bisnis Debt Collector dalam menjalankan usahanya.
(Mentari Puspadini/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diintimidasi Debt Collector? Laporkan Saja ke Polisi!