Simak Nih! Isyarat BEI & OJK Soal Relaksasi Saham Beredar PHE

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
28 February 2023 07:10
Inarno Djajadi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Inarno Djajadi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan isyarat terkait saham beredar atau free float PT Pertamina Hulu Energi (PHE) setelah initial public offering (IPO). Ini setelah Kementerian BUMN mengajak Bursa Efek Indonesia (BEI) berdiskusi soal relaksasi syarat free float IPO BUMN, terutama yang miliki valuasi besar.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon, Inarno Djajadi menjelaskan, pihaknya tidak membedakan syarat IPO BUMN maupun swasta.

Terlebih, floating share 10% itu sudah diatur di ketentuan bursa. Namun, ini bisa didiskusikan. "Kami tentu masih membahas lebih lanjut dengan bursa mengenai hal itu," kata Inarno.

Setali tiga uang, Direktur BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan tidak ada perbedaan syarat antara IPO BUMN dan swasta.

Berdasarkan peraturan bursa, tidak terdapat ketentuan yang mengatur mengenai nilai minimum dari penawaran umum. Namun, terdapat persyaratan jumlah saham free float setelah penawaran umum yang harus dipenuhi oleh calon perusahaan tercatat.

"Dalam hal terdapat permintaan dari stakeholders bursa terkait dengan pemenuhan ketentuan di atas, tentu bursa akan melakukan kajian yang mendalam mengenai latar belakang, penjelasan yg proven dan the best effort yg telah dilakukansecara akuntabel," terang Nyoman.

Seperti diketahui, dalam aturan bursa, jumlah saham free float setelah penawaran umum paling sedikit harus mencapai 10% bagi perusahaan dengan ekuitas lebih dari Rp 2 triliun. Jika mengacu pada aturan ini, potensi emisi IPO PHE bisa menjadi sangat besar.

Alasan soal kajian lanjutan itu juga yang membuat IPO PHE Mundur. Semula, entitas usaha Pertamina ini menggunakan buku September 2022 sebagai dasar IPO.

"PHE saat ini sedang melakukan penundaan. Sudah memasukan tapi melakukan penundaan memakai laporan keuangan Juni auditnya akan memakai laporan keuangan di Desember dan ditargetkan menyampaikan lagi maret 2023," jelas Inarno.


(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Hulu Energi IPO Bertahap? Ini Kata Bos OJK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular