IHSG Koreksi, 318 Saham Ambles

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
27 February 2023 15:43
Infografis, Deretan Saham Tercuan dan Terboncos Sepekan
Foto: Infografis/ Saham Top Gainers Top Losers Sepekan/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Senin (27/2/23) berakhir di 6.854,77 atau terkoreksi tipis 0,03% secara harian.

Parahnya 318 saham melemah, 200 saham mengalami kenaikan dan 201 lainnya mendatar. Perdagangan menunjukkan nilai transaksi sekitar Rp 11,60 triliun dengan melibatkan 21,6 miliar saham.

Hari ini kinerja IHSG relatif bergerak di wilayah negatif walau sempat menguat di awal sesi pertama. Artinya, IHSG memutus tren penguatan yang telah terjadi dua hari selama beruntun.

Dalam lima hari perdagangan, gap koreksi menjadi 0,58%. Dengan begitu, IHSG belum menorehkan kinerja positif mingguan. Sejak awal tahun, IHSG masih membukukan penguatan 0,06% (year to date).

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia via Refinitiv, setengah dari total sektor melemah. Sektor kesehatan menjadi sektor yang paling merugikan indeks dengan penurunan hampir 2,5%. Sementara itu, sektor real estate terpantau menjadi sektor penahan koreksi paling besar, menguat 0,83%.

Saham-saham kesehatan yang melorot termasuk Kalbe Farma turun signifikan 4,41% disusul Mitra Keluarga Karyasehat jatuh 3,61% dan Metro Healthcare Indonesia melandai 1,09%

Tumbangnya IHSG juga tak lepas dari melemahnya saham-saham dengan kapitalisasi raksasa. Saham emiten teknologi, Telkom Indonesia menjadi laggard utama sebesar 9,7 indeks poin disusul Kalbe Farma 5 indeks poin.

Tak hanya itu, Gojek Tokopedia juga menjadi pemberat IHSG sekitar 3,8 indeks poin sementara Cisarua Mountain Dairy dan Mitra Keluarga Karyasehat masing-masing membebani indeks sebesar 1,64 dan 1,42 indeks poin.

Investor masih cenderung kurang bergairah untuk kembali berinvestasi di pasar saham RI. Apalagi, sentimen pasar global yang kembali memburuk turut memperparah psikologis pasar.

Salah satu sentimen negatif berasal dari bursa Acuan Amerika Serikat (AS) yang ditutup lesu pada perdagangan pekan lalu.

Pada perdagangan Jumat (24/2), S&P 500 turun 1,05%, indeks komposit padat teknologi Nasdaq melemah 1,69% dan indeks blue-chip Dow Jones Industrial Average (DJIA) terkoreksi 1,02%.

Pasar global kembali waspada akan kenaikan suku bunga The Fed yang masih cenderung hawkish.

Para pejabat The Fed berharap untuk menaikkan suku bunga setengah poin persentase dalam pertemuan mendatang karena inflasi sulit dikendalikan dengan laju kenaikan suku bunga saat ini.

Investor pun memperhatikan berbagai rilis data ekonomi dan agenda penting di dalam negeri dan global.

Di dalam negeri, investor perlu memperhatikan Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK dan data inflasi dan aktivitas manufaktur Indonesia.

Selain itu, CNBC Indonesia Economic Outlook 2023 juga akan digelar dengan kehadiran para pemangku kepentingan di bidang fiskal dan moneter.

Di kancah global, terdapat berbagai rilis data penting seperti indeks sentimen ekonomi di Eropa, penjualan ritel di Jepang dan Australia, dan rapat kebijakan moneter bank sentral Eropa.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(Muhammad Azwar/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular