Dukungan Perbankan ke Sektor Perikanan Minim, Kok Bisa?

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Selasa, 21/02/2023 18:13 WIB
Foto: Sekjen Forum Udang Indonesia Coco Kokarkin, dalam acara Food Agri Outlook mengusung tema "Menjaga Ketahanan Pangan di Tengah Ketidakpastian" pada Selasa, (21/2/2023). (Tangkapan Layar CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekjen Forum Udang Indonesia, Coco Kokarkin mengungkapkan bahwa dukungan perbankan terhadap kegiatan produksi sektor perikanan tanah air masih sangat minim. Bahkan dari skala 1-10, dukungan perbankan dikatakannya hanya berada di skala 5.

"Dukungan perbankan atas kegiatan ini (sektor ikan), dari skala 1-10, perbankan paling tinggi 5. Rata-rata bisa di angka 3. Artinya tidak terlalu mendukung," ujarnya dalam Food Agri Outlook, Selasa (21/2/2023).

Rendahnya dukungan perbankan, lanjut Coco, disebabkan oleh beberapa alasan. Salah satunya karena banyak kredit yang tidak dicairkan.


Meski begitu, untungnya sektor perikanan, terutama sektor udang dari pihaknya, masih bisa tetap tumbuh lantaran adanya pengalihan usaha dari pertambangan ke udang, perkebunan ke udang, dari perdagangan ke udang, dari industri ke udang, dan lain sebagainya.

Sementara untuk sektor perikanan skala menengah dan kecil, dia bersyukur saat ini telah banyak pihak atau pelaku startup dan swasta yang mendukung keuangan sektor perikanan. Mereka contohnya eFishery, JALA, DELOS, dan lain sebagainya.

Mereka mendukung keuangan bagi usaha yang memiliki pengawal atau pengawas. Artinya, sektor kecil dan menengah yang didukung harus dipastikan bisa panen dan diawasi setiap hari. Dari hal ini, dia menyimpulkan lebih banyak kontribusi swasta dan start-up ketimbang perbankan.

"Jadi lebih banyak peranan swasta ke swasta, dan startup kepada swasta. Harus diakui seperti itu," imbuhnya.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Ditutup Menguat - PMI Manufaktur Masih Terkontraksi