IHSG Menghijau, Saham-Saham Ini Jadi Penopangnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan pekan ini, Selasa (21/2/23), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,12% menjadi 6.903,19.
Pada pukul 09.03, indeks masih bergerak di zona positif terapresiasi tipis 0,15% ke level 6.904,85. Perdagangan menunjukkan terdapat 185 saham naik, 124 saham turun sementara 272 lainnya mendatar.
Perdagangan mencatatkan sebanyak 760 juta saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 264 miliar.
Per pukul 09.06, saham-saham blue chip termasuk Bayan Resources, Aneka Tambang, Gudang Garam, Indocement Tunggal Prakarsa dan Pabrik Kertas Tjiwi Kimia terpantau menguat mendorong apresiasi IHSG.
Pasar saham Indonesia masih diwarnai ketidakpastian, terutama yang berasal dari luar negeri. AS baru saja merilis data manufaktur yang menunjukkan kinerja industri yang membaik, serta angka pengangguran yang menurun.
Namun, kabar baik ini justru membuat para investor gelisah karena dianggap akan memicu kenaikan suku bunga guna menekan inflasi. Goldman Sachs dan Bank of America memprediksi bahwa suku bunga masih akan naik tiga kali lagi pada Maret, Mei, dan Juni.
Jika prediksi ini benar, maka indeks Wall Street bisa terguncang dan menyebabkan penurunan hingga 6% pada Maret. Hal ini juga berdampak pada indeks pasar ekuitas di Indonesia, karena indeks AS adalah acuan dunia.
Dari dalam negeri, Indonesia mencatat surplus neraca pembayaran besar, namun investor tidak tertarik karena sebagian besar valuta asing masih di luar negeri. Bank Indonesia melaporkan bahwa surplus transaksi berjalan pada tahun 2022 naik signifikan mencapai 13,2 miliar dolar AS.
Transaksi berjalan pada triwulan IV mencatat surplus sebesar 4,3 miliar dolar AS, namun capaian surplus triwulan sebelumnya sedikit melambat. Seluruhnya, neraca pembayaran Indonesia pada tahun 2022 mencatat surplus sebesar 4,0 miliar dolar AS.
Investor masih menantikan langkah konkret dari pemerintah Indonesia untuk menarik valuta asing yang terparkir di luar negeri.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(Muhammad Azwar/ayh)