Bos Sawit Bisa Happy Weekend, Harga CPO Lanjut Nanjak!

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
17 February 2023 09:50
Pekerja mengangkut hasil panen kelapa Sawit di kebun Cimulang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/3). Badan Pusat Statistik BPS  mengumumkan neraca Perdagangan (Ekspor-impor) Pada bulan Februari, nilai ekspor mencapai US$ 12,53 miliar, atau turun 11,33% dari tahun sebelumnya (YoY). Nilai ekspor minyak sawit sepanjang Januari-Februari 2019 hanya mencapai US$ 2,94 miliar, yang artinya turun 15,06% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pekerja mengangkut hasil panen kelapa Sawit di kebun Cimulang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/3). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau naik di sesi awal perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (17/2/2023) melanjutkan reli sejak penutupan perdagangan kemarin.

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan menguat 0,71% ke MYR 4.098/ton pada pukul 08:25 WIB. Dengan ini, dalam sepekan, harga CPO melesat 4,24% secara point-to-point /ptp. Sementara, dalam sebulan masih naik 7,42% tapi masih drop 1,82% secara tahunan.

Kenaikan harga CPO pagi ini melanjutkan penguatannya setelah menguat signifikan hingga 3,38% ke MYR 4.069/ton pada penutupan perdagangan Kamis (16/2/2022).

Melesatnya harga CPO dipengaruhi oleh minyak saingannya yakni minyak nabati yang mengalami kenaikan sehingga harga CPO pun terangkat. Untuk diketahui, harga CPO bersaing dengan harga minyak nabati lain dan minyak mentah dunia sehingga ini bisa saling mempengaruhi.

Kontrak soy oil teraktif Dalian naik 0,97% sementara kontrak minyak sawit DCPv1 naik 0,89%. Sementara, harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOc2 turun 0,1% setelah mencapai level terbaiknya dalam 2 minggu sebelumnya.

Berdasarkan data inspeksi independen AmSpecAgri mencatat, Ekspor CPO Malaysia untuk 1-15 Februari naik 8,9% menjadi 437.327 ton dari 401.749 ton yang dikirim selama 1-15 Januari.

Di sisi lain, ekspor minyak sawit Malaysia untuk periode 1-15 Februari mencatatkan kenaikan. Berdasarkan perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia mencatatkan ekspor naik 8,9% dari bulan sebelumnya.

Sementara kargo surveyor Intertek Testing Services melaporkan peningkatan peningkatan sebesar 18,4% dan ekspor minyak sawit Malaysia selama 1-10 Februari naik antara 23,3% dan 39,3% dari bulan sebelumnya.

"Pajak ekspor dan pungutan ekspor yang lebih tinggi untuk ekspor minyak sawit Indonesia pada periode 16-28 Februari juga akan menguntungkan eksportir minyak sawit Malaysia," kata Anilkumar Bagani, kepala penelitian broker minyak nabati Sunvin Group yang berbasis di Mumbai di kutip Reuters.

Diketahui, eksportir minyak sawit terbesar Indonesia menetapkan harga referensi minyak sawit mentah sebesar US$ 880,03/ton untuk 16-28 Februari, yang menetapkan pajak ekspor CPO sebesar US$ 74/ton dan pungutan ekspor sebesar US$ 95/ ton, lebih tinggi dari pajak dan pungutan yang dikenakan pada awalnya.

Selain itu, pelaku pasar masih mengamati terkait kebijakan domestic market obligation (DMO) di Indonesia bagi para eksportir yang ditingkatkan menjadi 50%. Kondisi ini diberlakukan pemerintah kita untuk menjaga stok minyak goreng jelang puasa hingga hari raya Idul Firi mendatang.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[email protected]


(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Sawit Sudah Dapat Angpao, Harga CPO Naik 3% Jelang Imlek

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular