
Ngeri! Dapen BUMN Kurang Duit Rp 9,8T, Bisa Jadi Bom Waktu

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana pensiun BUMN mengkhawatirkan. Bahkan, menurut Menteri BUMN Erick Thohir, situasinya saat ini sudah lampu kuning.
"Terjadi defisit kecukupan dana Rp 9,8 triliun di 2021. Ini sangat besar," kata Erick, Senin (13/2/2023).
Defisit itu mencerminkan hanya segelintir dapen BUMN yang dikategorikan sehat. Sedang sebesar 65% dapen BUMN dalam kondisi sakit.
Kondisi itu, lanjut Erick, dikhawatirkan membuat dapen BUMN nantinya tak mampu memberikan manfaat untuk para pensiunan BUMN. Jika hal ini terjadi, akan menjadi kontradiktif.
"BUMN sudah kami perbaiki, tapi ke depan tidak ada jaminan pensiunan BUMN tidak mendapatkan manfaat (dana pensiun. Ini jadinya kontradiksi," terang Erick.
Oleh karena itu, Erick telah menyiapkan sejumlah langkah transformasi dapen BUMN. Salah satunya, cetak biru panduan investasi dapen.
"Ferburai-Maret ini sedang kami buat buku biru petunjuk teknis bagaimana pengelolaan dapen yang benar, jangan sampai investasi yang dilakukan dapen ini bodong lagi," terang Erick.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Keras, Ini Ancaman Erick Thohir Bagi Dapen BUMN Bermasalah