RI Kumpulin Cadev dari Utang, China dari Ekspor

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
Senin, 13/02/2023 08:20 WIB
Foto: Infografis/ 10 Negara Di Dunia Dengan Cadangan Devisa Terbesar

Jakarta, CNBC Indonesia - China panen dolar di akhir tahun 2022, setelah berbulan-bulan lamanya kehilangan momentum akibat kebijakan pembatasan sosial yang ketat untuk menanggulangi Covid-19 atau Zero-Covid policy.

Pada Desember 2022, cadangan devisa China naik tipis sebesar US$ 11 miliar pada bulan Desember 2022. Dengan kenaikan US$ 11 miliar, maka cadangan devisa China menjadi US$ 3,128 triliun atau Rp 488,9 kuadriliun (Rp 15.630/US$).

China memiliki cadangan luar biasa karena China merupakan net eksportir untuk berbagai barang jadi. Dengan sebagian besar perdagangan luar negeri dilakukan dalam dolar AS, otomatis China mampu menumpuk dolar AS dengan mudah.


Sebagai catatan, pemerintah China sangat tegas untuk mendorong perusahaan Tiongkok yang menerima dolar AS untuk mengubahnya menjadi mata uang Tiongkok dan menempatkannya di sistem perbankan. Atas pundi-pundi dolar tersebut, bank lokal kemudian merekonsiliasi ini dengan bank sentral.

Hal ini berbanding jauh dengan Indonesia. Nilai cadangan devisa China jauh di atas posisi cadangan devisa Indonesia.

Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2022 mencapai US$ 137,2 miliar atau lebih tinggi dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2022 sebesar US$ 134,0 miliar.

Berdasarkan siaran pers yang dikeluarkan pada Jumat (6/1/2022), peningkatan posisi cadangan devisa pada Desember 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman pemerintah.

Penarikan utang atau pinjaman selalu menjadi penghias catatan cadangan devisa Indonesia. Per Januari 2023, BI melaporkan posisi cadangan devisa yang sebesar US$ 139,4 miliar tersebut naik US$ 2,2 miliar dari posisi pada akhir Desember 2022 yang sebesar US$ 137,2 miliar.

Sayangnya, lagi-lagi, pemicu kenaikan cadangan devisa adalah penerbitan global bond oleh pemerintah. Pemerintah melakukan penerbitan global bond atau surat utang berdenominasi mata uang asing senilai US$ 3 miliar. Penerbitan ini merupakan bentuk frontloading untuk menopang anggaran pemerintah. Strategi frontloading selalu menjadi andalan pemerintah di awal tahun dan ini membuat cadangan devisa Indonesia selalu naik pada Desember hingga Februari.

Kondisi ini tentunya tidak akan memberikan efek besar terhadap kekuatan eksternal Indonesia. Pemerintah harus memikirkan upaya memperkuat cadangan devisa yang berasal dari ekspor.

Tahun lalu, Indonesia mencatatkan total surplus mencapai US$ 54,46 miliar, naik cukup tinggi jika dibandingkan periode Januari - Desember 2021 yang hanya US$ 35,42 miliar. Sayangnya, surplus besar tersebut tidak tercermin di cadangan devisa. Alih-alih mencatatkan devisa dari ekspor, malah utang yang menopang.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Cuan Perang Dagang, Produsen Kemasan Kertas RI Tembus Pasar AS