Analisis Teknikal

Mohon Maaf, IHSG Masih Sulit Menguat Hari Ini

Putra, CNBC Indonesia
Senin, 13/02/2023 07:30 WIB
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif sepanjang minggu kemarin. Sempat menghijau di tengah pekan, para investor harus mengelus dada melihat pasar saham ditutup di zona merah pada akhir pekan.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG turun 0,45% ke 6.880,33 dalam periode 6-10 Februari 2023.

Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pada pekan ini sebesar Rp9,72 triliun, turun 9,4% dari Rp10,73 triliun pada sepekan sebelumnya.


Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa juga turun 3,70% menjadi 1.116.417 dari 1.159.261 transaksi pada sepekan sebelumnya.

Sementara itu, terjadi peningkatan sebesar 10,31% terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa menjadi 20,54 miliar saham dari 18,62 miliar saham pada sepekan yang lalu.

Kendati IHSG terkoreksi, investor asing masih melakukan beli bersih (net buy) Rp2,12 triliun selama sepekan di pasar reguler.

Adapun tujuh indeks sektoral terparkir di zona merah dengan sektor teknologi (IDXTECHNO) dan properti (IDXPROPERT) menjadi pemberat. Masing-masing longsor 7,64% dan 2,35% sepanjang pekan lalu.

Saham GOTO memiliki andil besar dalam penurunan sektor teknologi dan IHSG ini setelah anjlok 15,32% dalam pekan lalu. Penyebabnya adalah GOTO tidak jadi masuk ke indeks MSCI, sehingga investor melego sahamnya.

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Jumat kemarin, IHSG ditutup dengan lilin (candle) merah yang membuat IHSG menembus sejumlah support, termasuk level psikologis 6.900.

Level psikologis tersebut saat ini kembali menjadi resistance terdekat IHSG.

Sedangkan, pada hari ini akan kembali menguji support berupa garis fibo 78,6% (6.880). Apabila tertembus, level support selanjutnya pada 6.800 yang juga merupakan support kuat karena berada di fibo 61,8%.

Dalam periode yang lebih panjang, IHSG sejatinya masih membentuk pola inverse head and shoulders (IHNS). Namun, pola ini masih menunggu konfirmasi selanjutnya.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Adapun, Posisi RSI ditutup ke 53,35. Dengan ini, level 60-an menjadi sinyal pembalikan IHSG sejak Oktober lalu.

Sedangkan, dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 berada di atas MA 26.

Melihat data di atas, pada perdagangan hari ini, IHSG berpeluang bergerak mixed dan cenderung terkoreksi. Level support terdekat di 6.880-6.800, sedangkan resistance di 6.900.

CNBC INDONESIA RESEARCH

reseacrh@cnbcindonesia.com


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat