Simak! Ini Penyebab Laba BRI Melesat 67% Jadi Rp 51 T di 2022
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia TBK. (BBRI) berhasil mencatat kinerja impresif pada 2022 dengan mencetak laba sebesar Rp 51,5 triliun. Laba tersebut tercatat naik tinggi 67,15% dibandingkan pencapaian 2021.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, torehan laba itu salah satunya tak lepas dari strategic response yang dilakukan perusahaan. "Torehan ini merupakan keberhasilan berbagai program efisiensi terutama penekanan cost of fund," ujarnya, Rabu (8/2/2023).
Efisiensi cost of fund tercermin dari peningkatan dana murah atau CASA yang naik jadi 66,76% di 2022 dari tahun sebelumnya 63%. "Inilah yg menurunkan cost of fund menjadi 1,87%," imbuhnya.
Pada 2022 total penyaluran kredit BRI mencapai Rp 1.139, 08 triliun, sementara dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 14,85% menjadi 1.307,88 triliun. Total aset BRI mencapai Rp 1.865,64 triliun naik 11,18%.
BRI mencatat pendapatan bunga Rp 151,8 triliun, naik 5,8% secara tahunan. Dari jumlah ini, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BRI naik dari Rp114,1 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp124,6 triliun atau meningkat 9,2% yoy. Dari tambahan pendapat premi bersih, BRI memperoleh peningkatan pendapatan operasional menjadi Rp126,2 triliun.
Berdasarkan rasio penting perusahaan, BRI juga mencatatkan kinerja bottom line yang impresif sepanjang 2022. Tercatat, tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) naik 104 basis poin (bps) menjadi 3,76%. Lalu, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) tumbuh lebih kencang, yaitu 406 bps menjadi 20,93%.
Asal tahu saja, ROE adalah imbal hasil yang dicetak perusahaan untuk pemegang saham. ROE ditentukan oleh kemampuan perusahaan menghasilkan profitabilitas atau marjin keuntungan, produktivitas aset untuk menghasilkan pendapatan, serta pengelolaan penggunaan utang secara optimal oleh perusahaan.
(RCI/dhf)