IHSG Terbang Tinggi, 5 Saham Ini Jadi Pendorong

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (07/02/23) ditutup di 6933,32 atau terapresiasi 0,87% secara harian.
Hingga istirahat siang, terdapat hampir 15 miliar saham yang terlibat dan berpindah tangan sebanyak 834 ribu kali serta nilai transaksi sekitar Rp 5,9 triliun.
Perdagangan mencatatkan sebanyak 275 saham naik, 230 saham turun dan 204 lainnya tidak berubah.
Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2022 mencapai 5,01% (year on year/yoy). Pertumbuhan tersebut menjadi yang terendah sejak kuartal III-2021
Konsumsi rumah tangga pada kuartal IV-2022 tumbuh 4,48% (yoy), jauh lebih kecil dibandingkan kuartal II-2022 (5,515) dan kuartal III-2022 (5,39%).
Satu faktor penopang pertumbuhan konsumsi rumah tangga tahun ini adalah melandainya kasus Covid-19. Bila pertumbuhan ekonomi 2020, 2021, dan 2022 masih ada pembatasan aktivitas akibat Covid, maka kekhawatiran serupa diperkirakan tidak terjadi pada tahun ini.
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang lebih tinggi tentu saja diharapkan bagi emiten consumer goods, seperti PT Unilever Indonesia, PT Mayora Indah, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, hingga PT Wing Surya.
Permintaan kendaraan serta hunian juga diharapkan naik sejalan dengan meningkatnya daya beli dan konsumsi. Kondisi ini akan menguntungkan banyak emiten mulai dari PT Astra International, PT Adira Dinamika Multi Finance, PT Alam Sutera Realty hingga PT Bukit Sentul.
Sementara itu, hari ini akan dirilis data cadangan devisa. Seperti diketahui pemerintah sedang gencar berupaya menarik devisa hasil ekspor (DHE) yang banyak parkir di luar negeri. Jika sukses, maka cadangan devisa akan meningkat, dan berdampak positif ke rupiah.
Stabilitas rupiah akan menjadi sangat penting untuk mengarungi 2023. Bagi investor asing stabilitas rupiah akan memberikan kenyamanan berinvestasi, sebab meminimalisir kerugian kurs. Hal ini bisa memberikan dampak positif ke IHSG dan SBN.
Adapun saham-saham yang menjadi pendorong kenaikan indeks mayoritas dari emiten energi, dengan lima teratas termasuk Indo Tambangraya meroket 8,63% disusul Bukit Asam terbang 6,13%. Berikutnya Adaro Energy melayang 5,40%, United Tractors naik 4,81% dan Bayan Resources menguat 3,87%
CNBC INDONESIA RESEARCH
[Gambas:Video CNBC]
Belum Suram, APEI Sebut Pasar Modal Masih Bisa Tumbuh
(Muhammad Azwar/ayh)