Ini Saham Yang Bikin IHSG Ambruk 1% di Menit-Menit Terakhir

Chandra, CNBC Indonesia
06 February 2023 15:02
Presiden Joko Widodo resmi menutup perdagangan bursa tahun 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/12/2017). Perdagangan bursa ditutup menguat pada angka 6,355
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau sempat ambles lebih dari 1% pada perdagangan sesi II Senin (6/2/2023), setelah dirilisnya data pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2022.

IHSG sempat ambles 1,05% pada pukul 14:37 WIB. Namun delapan menit kemudian, IHSG terkoreksi 0,89% ke posisi 6.850,12.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan sesi II hari ini sudah mencapai sekitaran Rp 7,41 triliun dengan melibatkan 15 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1 juta kali.

Secara sektoral, sektor energy menjadi pemberat paling besar IHSG pada hari ini, yakni mencapai 1,48%. Berikutnya ada sektor healthcare yang juga memperberat indeks hingga 1,37%.

Adapun dari sahamnya, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi pemberat terbesar indeks pada hari ini, yakni mencapai 7,15 indeks poin. Berikutnya ada saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang juga turut memperberat IHSG sebesar 6,32 indeks poin.

Sentimen negatif salah satunya berasal dari kinerja bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang tergelincir pada perdagangan Jumat pekan lalu, setelah rilis data tenaga kerja.

Indeks Dow Jones tercatat melemah 0,38%, kemudian S&P 500 ambles 1,04%, dan Nasdaq Composite paling parah yakni ambruk 1,69%.

Secara mengejutkan, perekonomian Negeri Paman Sam mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 517 ribu orang sepanjang Januari, berdasarkan data dari Departemen Tenaga Kerja AS. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi di atas survei Reuters sebanyak 185 ribu orang.

Hal ini membuat pasar kembali pesimis bahwa prospek pengurangan laju kenaikan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) bakal memudar dan The Fed bisa saja kembali bersikap agresif dan membuat pasar dapat kembali menghindari aset berisiko seperti saham.

Koreksi IHSG juga terjadi setelah data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2022 dan full year 2022 cenderung menggembirakan.

Dari dalam negeri, perekonomian RI tumbuh 5,01% (year-on-year/yoy) di kuartal IV-2022, mengalahkan estimasi pasar yang naik 4,84%.

Ini adalah ekspansi ketujuh berturut-turut tetapi juga menjadi yang terlemah sejak kuartal IV-2022.

Adapun secara full year, pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) RI naik sebesar 5,31% sepanjang 2022, dibandingkan dengan pertumbuhan 3,69% sepanjang 2021, sekaligus menajdi yang tertinggi sejak 2013.

Angka ini juga sedikit di atas konsensus pasar yang memperkirakan PDB RI pada 2022 naik 5,29%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai Kabar Baik Bikin IHSG Perkasa, Lanjut Menguat Pekan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular