IHSG Loyo, 290 Saham Anjlok Berjamaah

Market - Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
06 February 2023 11:54
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (06/02/23) ditutup di 6879,71 atau terkoreksi 0,45% secara harian.

Hingga istirahat siang, terdapat hampir 11 miliar saham yang terlibat dan berpindah tangan sebanyak 734 ribu kali serta nilai transaksi mencapai Rp 5 triliun.

Perdagangan mencatatkan sebanyak 290 saham turun, 222 saham terapresiasi dan 210 lainnya tidak berubah.

Sentimen negatif salah satunya berasal dari kinerja Wall Street yang jatuh pada perdagangan Jumat lalu (03/02/23) setelah rilis data tenaga kerja. Indeks Dow Jones tercatat melemah 0,38%, kemudian S&P 500 lebih dari 1%, dan Nasdaq paling parah 1,6%.

Secara mengejutkan perekonomian negeri Paman Sam mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 517 ribu orang sepanjang Januari, berdasarkan data dari Departemen Tenaga Kerja AS. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi di atas survei Reuters sebanyak 185 ribu orang.

Dari dalam negeri, perekonomian Indonesia tumbuh 5,01% yoy di Q4 2022, mengalahkan estimasi pasar yang naik 4,84%. Ini adalah ekspansi ketujuh berturut-turut tetapi laju terlemah sejak Q3 tahun 2021. Mempertimbangkan tahun penuh 2022, ekonomi naik sebesar 5,31%, dibandingkan dengan pertumbuhan 3,69% pada tahun 2021, tertinggi sejak 2013, sedikit di atas consensus pasar yang naik 5,29%. Ini adalah ekspansi triwulanan ketiga tetapi yang terkecil dalam urutannya, di tengah meningkatnya tekanan biaya, suku bunga tinggi, dan perlambatan di Tiongkok.

Pagi ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023, dimana Presiden Jokowi memberikan arahan dan informasi tentang perkembangan ekonomi. Pertemuan ini juga memaparkan target kerja tahun depan, termasuk target pertumbuhan kredit perbankan dan kinerja pasar modal tahun ini.

Adapun saham-saham yang menjadi beban indeks termasuk Bank Mandiri turun 0,25%, Merdeka Copper dan Aneka Tambang ambles 2,58%, Telkom Indonesia melemah 0,26% dan Astra International turun 0,85%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Belum Suram, APEI Sebut Pasar Modal Masih Bisa Tumbuh


(Muhammad Azwar/ayh)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading