
P/E Ratio: Cara Mudah Menilai Saham untuk Investor Ritel

Jakarta, CNBC Indonesia - Menilai saham murah atau mahal dapat menggunakan Price to Earnings Ratio (PER). Penggunaan PER dapat memberikan informasi kepada investor soal mahal atau murah suatu saham berdasarkan data historis.
PER adalah rasio valuasi yang umum dan populer digunakan oleh investor. Cara kerjanya adalah dengan membandingkan nilai di pasar dengan laba bersih perusahaan per lembarnya.
Maka dari itu, rumus PER adalah harga saham / earnings per share.
![]() Laba GGRM |
Contohnya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mendapatkan laba sebesar Rp5,6 triliun pada 2021 dan memiliki jumlah lembar saham sebanyak 1,92 miliar lembar. Maka EPS sebesar GGRM sebesar Rp2.913.
Jika harga saham GGRM pada 2021 tercatat Rp30.600 per saham maka PER GGRM adalah 10,5 kali.
Untuj diketahui menghitung PER dengan laba yang diatribusikan kepada induk adalah untuk mengeliminasi laba yang merupakan bagian dari kepentingan non pengendali. Kepentingan non pengendali sendiri adalah pemilik selain induk di anak perusahaan yang dikendalikan oleh induk perusahaan.
Bagaimana jika menghitung PER GGRM saat ini yang belum genap 12 bulan laporan keuangannya?
Terakhir laporan keuangan GGRM baru sampai sembilan bulan 2022 (9M22). Maka caranya adalah menyetahunkan terlebih dulu laba GGRM. Caranya bisa dengan menggunakan trailing twelve month (TTM).
Perhitungan PER menggunakan metode TTM juga harus menyertakan laba kuartal saat ini dan laba pada 3 kuartal terakhir.
Laporan keuangan GGRM terakhir adalah periode 9M2022, ini terdiri dari total pencapaian kuartal I, kuartal II, dan kuartal III. Maka untuk menyetahunkan dengan TTM diperlukan tambahan data laba pada kuartal IV 2021.
Periode | Laba | Lembar Saham | EPS |
Kuartal III-2022 | Rp541.442 | 1924,09 | Rp281,4 |
Kuartal II-2022 | Rp-120,755 | 1924,09 | Rp-62,76 |
Kuartal I-2022 | Rp1.076.901 | 1924,09 | Rp559,69 |
Kuartal IV-2021 | Rp1.470.745 | 1924,09 | Rp764,32 |
EPS TTM | Rp2.968.333 | 1924,09 | Rp1.542,72 |
Harga saham GGRM pada Kamis (2/2/2023) senilai Rp25.300 per lembar, sehingga PER GGRM adalah 16,4x.
Lantas bagaimana mengetahui PER GGRM saat ini sedang murah atau mahal?
Ada dua cara menilai suatu saham dengan PER. Pertama bisa dibandingkan dengan perusahaan sejenis atau rerata industri. Kedua, bisa dibandingkan secara historis.
Sebagai contoh, GGRM yang memiliki pesaing di industri dengan skala yang sejenis adalah PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). Keduanya sama-sama merupakan produsen rokok besar di Indonesia dan masuk ke dalam golongan satu.
GGRM seperti yang sudah dihitung, memiliki PER 16,4x. Sedangkan PER HMSP adalah 18,6x. Artinya GGRM masih relatif murah dibanding pesaingnya di industri.
Kemudian bandingkan dengan kinerja PER sebelumnya. Pada 2021, PER GGRM adalah 10,5x, tapi saat ini 16,4x. Artinya PER GGRM secara historis mahal. Atau bisa ditarik lebih panjang seperti lima tahun dan membandingkan dengan rata-rata PER selama periode tersebut.
Diketahui rata-rata PER GGRM selama 5 tahun adalah 14,4x. Sehingga jika dibandingkan dengan PER saat ini sudah cukup mahal.
Lalu bagaimana kesimpulannya?
Kesimpulan yang bisa didapatkan sebenarnya adalah tetap mahal. Karena harga saat ini tidak sebanding dengan performa profitabilitasnya. Tapi ini kesimpulan berdasarkan informasi valuasi saja.
Perlu melihat faktor lain seperti kinerja cash flow, performa keuangan, kesehatan, strategi, ESG, dan lainnya untuk menilai secara utuh suatu saham apakah layak beli atau jual.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras) Next Article Tak Cuma Saham, Mbape pun Punya Valuasi, Mahal Pula