
Bos BSI Buka-bukaan Siasati Kenaikan Suku Bunga BI

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak 6 kali sepanjang tahun 2022 sampai Januari 2023. Suku bunga acuan bertambah sebesar 225 basis poin sejak Agustus tahun lalu menjadi 5,75%.
Menyikapi tren kenaikan suku bunga saat ini, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI memiliki dua strategi. Antara lain memperkuat basis retail untuk tabungan dan memperkuat wholesale dari sisi giro. Karena menurut Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, bank yang baik adalah yang mampu mengumpulkan sebanyak mungkinlow cost fundyang terdiri dari tabungan dan giro.
"Bank yang baik itu adalah bank yg mampu mengumpulkan sebanyak mungkin low cost fund adalah terdiri dari tabungan dan giro," ujarHery saatpaparan Kinerja Triwulan IV 2022 PT Bank Syariah Indonesia, Kamis (2/2/2023).
Ia kemudian menjelaskan bahwa pertumbuhan tabungan BSI pada tahun 2021 dan 2022 cukup baik. Hery memaparkan bahwa tabungan BSI kini sudah mencapai Rp116 triliun dan angka tersebut adalah volume terbesar ke-5 di antara bank di seluruh Indonesia.
Sementara dalam memperkuat giro, Dirut BSI menerangkan ada nasabah yang memang dituju ke giro ini bisa pindah ke nasabah wholesale ataupun institusi. Hal ini menjelaskan pihaknya tengah memperbaiki hygiene factors.
"Tapi di sisi lain, hygiene factorsnya kita sedang terus perbaiki pada saat merger kemaren. Kita punya mesin ya,cash managementyang dari sisisupportitu belom terlalu optimal dan kita baru saja di kuartal iii dan iv tahun lalu ganti mesin untukcash management.
Lebih lanjut, Hery berharap agar di tahun 2023 ini, implementasi BSI sesuai denganstagesyang sudah pihaknya garisbawahi, dan itu disebut akan berjalan dengan baik.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luncurkan RDN Online, BSI Dorong Pertumbuhan Investor Syariah