Analisis Teknikal

Tunggu Data Inflasi, Awas IHSG Melemah 3 Hari Beruntun!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
01 February 2023 08:10
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,48% secara harian ke level 6.839,34 pada penutupan perdagangan Selasa (31/01/2023).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 287 saham melemah, 232 saham mengalami kenaikan dan 193 lainnya mendatar. Indeks sempat bergerak di zona hijau tepatnya menyentuh level 6.880,96.

Nilai perdagangan tercatat sekitar Rp 12,2 triliun dengan melibatkan lebih dari 18,7 miliar saham.

Aksi jual oleh investor asing sebesar Rp729,44 miliar di pasar reguler turut menekan pergerakan IHSG pada Selasa kemarin.
Apalagi, asing keluar dari saham-saham bank raksasa.

Sebut saja, asing membukukan jual bersih (net sell) di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp259,8 miliar dan membuat harga saham tersebut turun 2,59%. Ini angka net sell terbesar pada perdagangan kemarin.

Hari ini, investor akan menantikan rilis data inflasi RI.

Data inflasi periode Januari 2023 akan dirilis pada Rabu siang nanti, di mana pasar memprediksi bulan ini inflasi akan sedikit melandai dibanding Desember tahun lalu.
Tren laju inflasi tahunan yang melandai bisa turut menenangkan hati investor di pasar modal RI.

Selain inflasi, data aktivitas manufaktur (PMI manufaktur) periode Januari 2023 juga akan dirilis hari ini dan juga diprediksi akan sedikit turun, kendati masih di level ekspansi (50,8 versus 50,9 pada Desember 2022).

Di samping data dalam negeri, para investor juga menantikan kebijakan suku bunga terbaru dari bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), bank sentral Eropa (Europe Central Bank/ECB), dan bank sentral Inggris (Bank of England/BoE), pada Kamis pekan ini.

Analisis Teknikal

Dalam menganalisis IHSG secara teknikal, berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Demi menambah acuan, digunakan pula indicator Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Dengan IHSG ditutup dengan candle atau lilin merah dalam dua hari terakhir, indeks bergerak turun, tetapi masih dalam pola rectangle yang menandakan konsolidasi jangka pendek.

jkseGrafik: Rupiah (USD/IDR) 1 Jam
Foto: Refinitiv

IHSG sendiri sedang mendekati level BB terdekat yang menembus pola rectangle tersebut di rentang 6.764-6.753 (level retracement 23,6%).

Sedangkan, resistance terdekat yang perlu ditembus IHSG ada di level 6.968, yang berpotensi membuat IHSG keluar dari pola konsolidasi.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain, yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Posisi RSI ditutup turun ke 52,93. Artinya, melanjutkan penurunan setelah sempat naik ke level 59,26 pada 27 Januari lalu.

Adapun, dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 masih berada di atas MA 26.

Melihat hal di atas, IHSG dalam jangka pendek berpeluang melemah wajar di area konsolidasi dengan menguji level psikologis terdekat di 6.800. Apabila level tersebut tertembus, IHSG berpotensi menguji level support berikutnya di 6.760.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular