
284 Saham Ambles Berjamaah, IHSG Longsor Siang Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini (30/01/23) berbalik arah dan ditutup turun tajam 42 poin atau 0,61% menjadi 6.856.97
Perdagangan menunjukkan sebanyak 284 saham terkoreksi sementara 229 saham menguat.
Hingga istirahat siang, volume saham yang terlibat sekitar 10,6 miliar dengan nilai perdagangan mencapai Rp 5,08 triliun.
Pada transaksi awal pada hari ini, indeks sempat bergerak di wilayah positif dan menyentuh nilai tertinggi di level 6.925,47.
IHSG melemah karena investor cenderung wait and see menanti rilis data inflasi di dalam negeri dan pengumuman kebijakan suku bunga terbaru dari bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).
Konsensus pasar dalam polling Trading Economics memperkirakan inflasi secara tahunan melandai sedikit menjadi 5,4% (yoy), dari sebelumnya sebesar 5,51% pada Desember 2022.
Adapun secara bulanan, inflasi Januari diprediksi melambat menjadi 0,5%, dari sebelumnya sebesar 0,66% di Desember 2022.
Sementara itu, Ekspektasi The Fed akan mulai memperlambat laju kenaikan suku bunga acuan tercermin dari data CME FedWatch probabilitas kenaikan 25 basis poin (bp) lebih dari 90%. Pelaku pasar memperkirakan suku bunga acuan AS akan dinaikkan ke 4,75%.
Namun, melihat dari data ekonomi AS yang masih cukup baik dan tenaga kerja AS yang juga masih cukup kuat, maka potensi The Fed tetap agresif menaikkan suku bunga 50 bp masih berpeluang cukup besar, meski pasar memprediksi The Fed hanya akan menaikkan sebesar 25 bp.
Pada penutupan sesi I, sektor finansial, industri, dan utilitas berkontribusi besar terhadap pelemahan indeks. Sektor finansial sendiri jatuh paling dalam sebesar 0,90%.
Seluruh bank kapitalisasi raksasa melemah dimana Bank Negara Indonesia turun paling besar 2,88%. Sementara itu Telkom Indonesia melemah 0,51% dan Merdeka Copper Gold merosot 1,89%.
(Muhammad Azwar/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat