
Nunggu 3 Kabar Ini, Investor Cabut Dulu Dari IHSG

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini Rabu (25/01/23) lesu dan merosot.
IHSG dibuka naik kemudian turun tipis 0,05% menjadi 6.857,45 pada pukul 09.03. Lima menit setelah perdagangan dibuka indeks masih berada di teritori negatif.
Per pukul 09.05 tercatat sebanyak 1,6 miliar saham yang diperdagangkan dengan nilai perdagangan sekitar Rp 543 miliar.
Perdagangan menunjukkan 164 saham melemah, 187 saham naik sementara 207 lainnya mendatar.
Ketiga saham Wall Street ditutup beragam. Indeks Dow Jones ditutup di zona hijau sementara indeks Nasdaq dan S&P 500 berakhir di zona merah. Indeks Nasdaq menjadi yang terburuk turun 0,27%.
Ekspektasi pasar mengenai kebijakan The Fed akan menjadi fokus investor. The Fed akan menggelar rapat FOMC pekan depan dan ekspektasi pasar kini mengarah kepada kenaikan suku bunga yang lebih kecil.
Polling CME Group Data menunjukkan kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga 25 bps kini mengarah 100%. Pada Desember 2022, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 bps.
Indikator ekonomi dari luar negeri yang akan diumumkan hari ini di antaranya indeks harga produsen (Producer Price Index/PPI) Inggris untuk Desember. AS hari ini akan mengumumkan data penjualan rumah MBA Purchase untuk pekan ketiga Januari 2023.
Indeks juga dipengaruhi anjloknya harga batubara dunia. Harga batubara jatuh ke level terendah 9 bulan. Sejumlah saham emiten batubara dengan kapitalisasi raksasa anjlok.
Pagi ini saham PT Bayan Resources (BYAN) jatuh 1,43%, saham PT Adaro Energy Indonesia (ADRO) melemah 1,25%, saham PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) turun 0,73%, dan saham PT Bukit Asam (PTBA) melandai 0,85%.
Pasar juga sedang menanti kinerja emiten-emiten perbankan yang dalam waktu dekat bakal merilis laporan keuangan tahunan 2022.
(ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat