Sudah Seminggu Ngegas, Bolehlah Kasi IHSG Istirahat Sehari

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi setelah kembali dari libur merayakan Tahun Baru Imlek.

IHSG sempat diangkat ke 6.906,79 saat awal perdagangan. Namun setelah itu IHSG dibanting dan berakhir dengan pelemahan 0,36% di 6.850,26.

Nilai transaksi di sesi I hanya mencapai Rp 4,5 triliun. Pelemahan 276 saham turut mengerek turun pergerakan IHSG.

Baca: Kacau, Deretan Saham Ini Jeblok 30% Lebih! Beli atau Hindari?

Bursa saham Asia masih libur memperingati Imlek seperti China dan Hong Kong. Sementara itu indeks saham Nikkei melesat 1,51% merespons Wall Street yang semalam menguat.

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks bergerak naik menuju batas bawah BB terdekat di 6.808.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Posisi RSI sempat tembus area jenuh beli sebelum akhirnya ke 67,17 seiring dengan pembalikan arah yang dialami IHSG.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 bersiap memotong MA 26 dari atas.

Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, waspadai IHSG melanjutkan tren koreksi di sesi II. Support terdekat IHSG ada di 6.808.

(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat