MARKET COMMENTARY

Balik Arah, BRIS Bakal Nanjak Terus?

M Malik Haknuh, CNBC Indonesia
20 January 2023 13:31
Suasana pelayanan kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Senin (1/2). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI/BRIS) resmi beroperasi. Direktur Utama BRIS Hery Gunardi menjelaskan bahwa integrasi ketiga bank BRIsyariah, BNI Syariah dan BSM telah dilaksanakan sejak Maret 2020 atau memakan waktu selama 11 bulan. "Nama BSI dipilih karena kami ingin BSI menjadi representasi Indonesia baik nasional maupun global. Logo merepresentasikan 5 sila Pancasila dan 5 rukun Islam," ujar Hery. Dia menjelaskan pada Desember 2020, BRIS memiliki total aset Rp 240 triliun dengan pembiayaan Rp 157 triliun. Bank ini mengelola dana pihak ketiga sebesar Rp 210 triliun dan modal inti Rp 22,6 triliun,. "Bank Syariah Indonesia punya lebih dari 1.000 kantor cabang dan 20 ribu karyawan. BSI akan jadi bank terbesar peringkat ke 7 berdasarkan total aset," ujar Hery "Kami sadar tugas kami bukan hanya gabungkan tiga bank ini, tetapi juga transformasi seperti perbaikan proses bisnis, risk management, sumber daya insansi dan penguatan teknologi digital.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Suasana pelayanan kantor cabang Bank Syariah Indonesia. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Syariah Indonesia Tbk. ( BRIS) merupakan entitas BUMN yang bergerak di sektor perbankan syariah, saat ini kapitalisasi pasar BRIS tercatat mencapai 62,74 triliun.

Sepanjang tahun ini, pergerakan saham BRIS terpantau masih mencatatkan penguatan 5,43% setelah diperdagangkan sebanyak 91.125 kali.

Pada perdagangan sesi I IHSG hari Jumat (20/01/2023), BRIS pun menguat 1,49% ke level 1.360. Secara teknikal BRIS masih berpeluang melanjutkan penguatan di tengah optimisme investor akan rilis laporan keuangan BRIS, yang diekspektasikan mengalami pertumbuhan bagus.

brisGrafik: BRIS
Foto: Trading View 

  • Secara teknikal, dalam jangka panjang tren harga BRIS berada pada tren konsolidasi atau sideways setelah mengalami tren bearish. Kemudian, pada tren konsolidasi BRIS, terdapat pola pergerakan harga yaitu Head & Shoulders yang mengindikasikan bahwa akan ada pembalikan arah dari tren penurunan menjadi tren kenaikan.
  • Pembalikan arah BRIS juga didukung oleh indikator Exponential Moving Average (EMA) periode 15 days dan 9 days yang berada tepat di bawah harga terakhir BRIS, mengindikasikan bahwa BRIS dapat melanjutkan kenaikan harga sahamnya.
  • Tim CNBC Indonesia Research memproyeksikan BRIS di harga sekarang 1.360, mampu terus bergerak naik ke area resistance nya yang berada di kisaran 1.400 - 1430, yang dapat dijadikan target price, dan menentukan stop loss di area 1300 - 1.310 sebagai area support kuat.


Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(pap/pap)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation