Fundamental Pundit

Saham BBRI Prospektif dan 'Murah', Saatnya Borong?

M Malik Haknuh, CNBC Indonesia
Kamis, 19/01/2023 17:20 WIB
Foto: Dok: BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada awal 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkali-kali terkoreksi, tak terkecuali saham-saham big cap di sektor perbankan, termasuk saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, bank KBMI IV milik BUMN.

Tentunya penurunan yang terjadi merupakan hal wajar, karena masih sebatas aksi taking profit investor pasca kenaikan all time high, khususnya saham-saham perbankan big four yang salah satunya BBRI di tahun 2022.

Dengan ekonomi Indonesia yang resilien dan fundamental bisnis BBRI yang kuat dan prospektif, penurunan harga saham yang terjadi, justru kesempatan terbaik bagi investor untuk mengoleksi BBRI.


Bahkan per perdagangan kemarin, Selasa (17/01/2023), investor telah kembali menunjukkan minatnya untuk mengakumulasi saham BBRI, mendorong harga saham BBRI naik 0,88% ke level 4.560. Sementara pada perdagangan hari ini, Rabu (18/1/2022), saham BBRI menjadi salah satu yang aktif diperdagangkan dan bergerak di kisaran 4.560-4.620/saham.

Bukan tanpa alasan tentunya, hal ini berdasarkan fundamental kinerja yang selama ini BBRI telah menorehkan, manajemen risiko bisnis perseroan yang optimal, serta strategi berkelanjutan yang terus BBRI laksanakan untuk terus beradaptasi meningkatkan pertumbuhan bisnis perseroan.

Model Bisnis BRI

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, aktivitas utama BBRI merupakan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, memberikan kredit, investasi, dan berbagai jasa perbankan lainnya.

Secara sederhana, revenue stream atau pendapatan utama perusahaan perbankan seperti BBRI, merupakan berbentuk pendapatan bunga, yang didapat antara selisih tingkat bunga yang harus dibayarkan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam produk simpanan dan tingkat bunga yang didapat perseroan dari produk pinjaman dalam bentuk kredit.

Sehingga perlu dipahami, bahwa pertumbuhan DPK dan pertumbuhan penyaluran kredit bagi perbankan sangatlah krusial, karena keduanya merupakan faktor utama bisnis perbankan untuk terus menghasilkan laba yang optimal.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BRI Cetak Laba Rp13,80 Triliun di Q1-2025

Pages